Bunda Literasi Jawa Barat Buka Jambore Literasi Pertama

"Bunda Literasi" Jawa Barat Nety Heryawan saat memberi keterangan pada awak media (dok. KM)

SUMEDANG (KM) – Sebanyak 2.500 siswa dari berbagai SD dan SMP se-Jawa Barat mengikuti upacara pembukaan Jambore Literasi Ke-1 yang diinisiasi oleh Pemprov Jabar, Dinas Pendidikan Provinsi Jabar dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Jabar, di Bumi Perkemahan Kiara Payung Jatinangor, Sumedang, Selasa 31/10.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Hj. Netty Ahmad Heryawan, Bunda Literasi Provinsi Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, dirinya berpesan kepada siswa yang hadir agar jangan sampai surut semangat dalam membaca buku.

“Banyak tokoh-tokoh di Indonesia yang gemar membaca dan salah satunya mantan Presiden RI yakni BJ Habibie, beliau merupakan orang yang patut dicontoh anak Indonesia, sebab setiap harinya pak Habibie dapat meluangkan waktunya untuk membaca buku selama 7 jam,” ujarnya.

Menurutnya, membaca merupakan salah satu “rahasia sukses”. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Ahmad Hadadi, menyatakan bahwa West Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC) merupakan tantangan membaca oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan terhadap murid dari 1700 sekolah tingkat SD dan SMP serta guru perintis/pembimbingnya.

“Satu sekolah dibatasi yang ikut tantangan maksimal hanya 8 kelompok. Satu kelompok berjumlah 5 orang. Dengan demikian, satu sekolah maksimal hanya 40 siswa. Pelaksanaan WJLRC
tahun 2016 diikuti oleh lebih dari 36.000 siswa SD dan SMP se Jabar. Tantangannya berupa membaca 24 buah buku, dua diantaranya berbahasa
daerah yang telah divalidasi oleh orang tua murid dan gurunya selama 10 bulan.
Siswa mempresentasikan dan mendiskusikan buku yang dibaca bersama rekan kelompoknya dan guru perintis/pembimbingnya,” jelas Kadisdik Jawa Barat itu. 

Dirinya pun menambahkan, tema Jambore Literasi ini adalah “Tangguh Taklukan Tantangan, Menjadi Cahaya Peradaban”. Kegiatan dalam Jambore Pengembangan model Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di Jawa Barat telah dirintis selama periode tahun 2012-2015, dengan adanya program pengembangan guru yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

“Selama kurun waktu tersebut tidak kurang dari 700 orang guru SD, SMP, SMA dan SMK Jawa Barat mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan singkat di Adelaide, Australia Selatan. Salah satu praktik pembelajaran yang baik di Australia Selatan adalah Premier’s Reading Challenge (PRC). Program ini mewajibkan siswa membaca minimal 12 buku dalam 10 bulan, untuk kemudian menulis review [ulasan] dan menceritakan kembali isi buku tersebut. Tujuannya adalah dalam rangka membudayakan
baca, bercerita dan menulis,” ungkapnya.

Dikatakannya, siswa yang berhasil memenuhi akan memperoleh penghargaan berupa medali dari Perdana Menteri Australia. Model tantangan membaca tersebut diadopsi dan dikembangkan oleh
forum komunitas alumni teacher development yang kemudian diberi nama West Java Leader’s Reading Challenge (WJLRC) secara mandiri.

“Pada tahun 2016 Pemerintah Provinsi Jawa Barat memfasilitasi pelaksanaan WJLRC secara luas dengan menjadikannya sebagai program Dinas Pendidikan yang mendapat pendanaan penuh dari APBD Jawa Barat. Hal ini juga sekaligus merespon kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” pungkasnya.

Reporter: Gie
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*