Pengamat: “Tren Kebocoran Anggaran Jasa Marga Semakin Mengkhawatirkan”

BOGOR (KM) -Pengamat Kebijakan Publik di Center for Budget Analysis, Jajang Nurjaman, kembali menyoroti kebocoran anggaran di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT. Jasa Marga, kali ini dalam proyek Pengadaan Jasa Satuan Pengamanan (SATPAM) untuk Cabang Jagorawi, yang nantinya, Satpam tersebut akan ditempatkan di Kantor Cabang dan Ruas Tol Jagorawi, Jakarta Timur.
“Demi suksesnya proyek tersebut, Jasa Marga menyiapkan anggaran sebesar Rp. 20,6 miliar lebih. Adapun perusahaan yang ditunjuk Jasa Marga untuk bertanggungjawab terkait jasa Satuan Pengamanan adalah PT. Kartika Cipta Indonesia yang beralamat di 88 Office Tower A 35th Fl Kota Kasablanka Jl Casablanca Raya Kav 88 Jakarta Selatan,” terang Koordinator Investigasi CBA itu dalam rilisnya kepada KM pagi ini, 4/6.
“Nilai proyek yang disepakati kedua belah pihak sebesar Rp. 20.314.706.248. Dan nilai segini boros, dan hanya menghambur-hamburkan duit perusahaan saja, serta patut dicurigai,” lanjutnya.
Pihaknya pun menilai proyek pengadaan jasa Satpam yang dilakukan pihak Jasa Marga dan PT Kartika Cipta Indonesia “sangat janggal.”
“Dari nilai proyek yang disepakati misalnya mencapai angka Rp.20 miliar lebih. Harga tersebut jauh lebih mahal dibandingkan tawaran PT Bhawata Nusa Surya Perdana yang hanya membutuhkan anggaran senilai Rp.18,2 miliar saja,” kata Jajang.
Ia mengungkap, dalam hal ini terdapat potensi kebocoran uang negara sebesar Rp. 2.355.456.496.
“Hal ini sangat disayangkan, bukannya melakukan efisiensi anggaran mengingat Jasa Marga saat ini sedang gencar-gencarnya membangun proyek tol dan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Justru yang terjadi malah sebaliknya,” ketusnya.
Menurutnya, temuan tersebut “semakin menambah catatan buruk” terkait tren kebocoran uang negara di perusahaan plat merah yang dipimpin Desi Arryani itu.
*Red
Leave a comment