Komunitas “Melati Putri Pertiwi” Bukber dan Santuni Ratusan Anak Yatim

BOGOR (KM) – Komunitas Melati Putri Pertiwi yang lebih dikenal dengan sebutan MPP beberapa waktu lalu menggelar buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim di Pesantren Daarul Rosul, Bogor dalam menyambut bulan Ramadhan kali ini. Sebelumnya, MPP telah mengadakan serangkaian kegiatan sosial, yaitu membagikan paket takjil pada masyarakat sekitar hingga buka puasa bersama dan memberikan santunan kepada anak yatim.
Acara buka puasa ini merupakan program rutin di bulan Ramadhan yang dilakukan para anggota MPP. Acara tersebut melibatkan keluarga besar MPP dan didukung oleh sejumlah artis. “Para keluarga, para member juga menghadiri acara ini, untuk mengisi kebersamaan sekaligus rasa sosial yang dimiliki para anggota MPP serta para artis untuk berbuka puasa bersama sekaligus memberi sedikit santunan kepada mereka,†kata Ketua MPP, Ala Alatas.
Sebanyak 200 anak di pesantren Daarul Rosul, Bogor ini nampak sumringah karena tak hanya diajak berbuka puasa, namun juga diberikan bingkisan untuk lebaran. “MPP dengan misi dan visinya memang lebih kepada kegiatan sosial. Makanya kita terrpanggil untuk mendonasikan sebagian rezeki untuk kegiatan seperti ini dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak yatim sebagai tujuan dari kegiatan ini dan kita ingin memberikan kehangatan kepada mereka yang memang jauh dari keluarga mereka dan kami hadir agar mereka merasa ada keluarga yang menyambangi mereka,” tambahnya.
Lanjutnya, ia mengatakan tujuan diadakan bukber dan baksos tersebut agar MPP tetap memiliki kepedulian sosial yang tinggi dan meningkatkan iman dan pahala sesama anggotanya. “Dengan nikmat sehat sehingga kita bisa kumpul di sini dan saya terima kasih kepada pimpinan Pesantren bisa memberikan tempat untuk kami agar kami bisa laksanakan santunan dan buka bersama anak-anak yang kurang mampu di sini dan semoga apa yang kita lakukan bisa mendapatkankan balasan pahala dan rezeki dari Allah SWT,†paparnya.
Diharapkan kegiatan itu bisa menggugah jiwa sosial di kalangan masyarakat luas untuk tidak hanya berpikir dan bekerja untuk kepentingan mereka sendiri-sendiri, tetapi juga ikut berperan dengan membantu masyarakat yang lain. “Kita diajarkan untuk saling membantu sesama saudara, terutama membantu yang sedang dalam keadaan kesusahan dan kesempitan hidup. Mereka yang keadaannya demikian itu di antaranya adalah anak- anak yatim piatu dan dhuafa,†tuturnya.
“Karena itu uluran tangan kita sebagai saudaranya tentu sangatlah berarti, tidak hanya dengan sekedar simpati saja, namun perlu adanya tindakan nyata dengan memberi bantuan materil berupa bingkisan dan santunan. Walaupun bantuan itu belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, akan tetapi paling tidak dapat memberikan semangat hidup bagi mereka, bahwa kita saudara-saudaranya masih mempunyai kepedulian terhadap mereka,†tambahnya.
Reporter: Ardi Okto
Editor: HJA
Leave a comment