[FOTO] Lagi, PLTM PT. JDG Dituding Jadi Biang Kerok Longsor di Cibunian, Belasan Rumah Warga Rusak

BOGOR (KM) – Warga Kampung Muara RT03/02 Desa Cibunian, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, dikejutkan dengan terjangan longsor akibat jebolnya head phone Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Cianten 1B milik PT. Jaya Dinamika Geohydroenergy (PT. JDG), pagi ini sekitar pukul 06:00 WIB 10/6.
Longsor tersebut mengakibatkan 11 rumah rusak, 3 diantaranya mengalami rusak berat, dua kendaraan roda dua terbawa longsor dan puluhan petak sawah milik warga terendam material longsor. Sebagian material longsor juga masuk ke aliran sungai Cianten dan mengakibatkan keruhnya kolam milik para petani ikan.
Beberapa petani terlihat memindahkan ikan-ikan milik nya. Saat diwawancarai, salah satu petani ikan, Ocim, menerangkan bahwa hal itu dia lakukan karena masih trauma dengan kejadian longsor dua tahun yang lalu.
Ali Topan Vinaya (ATV), salah satu aktivis Pamijahan saat diwawancarai di lokasi kejadian mengatakan, “Jelas, kejadian bencana longsor ini bukan karena faktor alam tapi dikarenakan ulah dari tangan-tangan manusia, yakni PT. JDG,” ujarnya.
“Pemkab Bogor harus segera melakukan pengkajian ulang tentang konstruksi bangunan waterway dan head phone yang berada di lokasi Cianten 1B,” tegas nya.
Selain itu ATV juga menegaskan Pemkab Bogor untuk segera melayangkan surat ke pihak kementrian ESDM dan Komisi 7 DPR RI, untuk segera menutup PLTM Cianten 1B.
Jaen (30), salah satu warga yang rumahnya mengalami rusak berat mengatakan, “Sebelum adanya bangunan water way dan head phone milik PT. JDG, kejadian longsor tidak pernah terjadi. Longsor yang terjadi pagi ini bukan untuk yang pertama kalinya, karena sebelumnya pernah juga terjadi namun skala kecil di tempat yang sama,” ujarnya.
Dirinya berharap, Pemerintah Kabupaten Bogor segera memberikan ganti rugi terhadap kerugian yang dialami warga sebesar kurang lebih 500 sampai 700 juta.
Setelah adanya pembangunan PLTM Cianten 1B milik PT. JDG, longsor juga pernah terjadi pada tanggal 22 November 2015 yang mengakibatkan matinya ratusan ton ikan milik para petani. Kompensasi atas kerugian para petani ikan tersebut sampai saat ini belum ada kejelasannya.
Reporter: DP
Editor: HJA
Leave a comment