Sarasehan HUT Kodam III Siliwangi di Bogor Telusuri Beragam Latarbelakang Nama “Suryakancana”

BOGOR (KM) – Dalam rangka HUT Kodam III Siliwangi ke 71, Kodim 0606 Kota Bogor membuat rangkaian kegiatan dan lomba dari fun walk, fun bike, fun aerobic sampai lomba Paduan Suara, lomba penyanyi solo, lomba baca wangsit, lomba hidroponik, lomba karya tulis dan saresehan.
Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak 7 Mei 2017 lalu akan berakhir pada acara puncaknya besok 21/5 untuk pemberian hadiah, piala dan piagam bagi peserta.
Adapun hari ini 20/5, bertepatan dengan HUT Kodam III Siliwangi digelar sarasehan tentang Suryakancana dilanjutkan cucurak warga Kodim 0606 bersama budayawan, ormas dan tokoh masyarakat, diantaranya Abah Eman Sulaeman, aki Wahyu dan mantan Bupati Bogor Karyawan Faturrahman.
Penelaahan terhadap “Suryakancana” didasarkan pada penentuan nama tersebut untuk Resor Militer yang membawahi Distrik Militer Kota Bogor, Sukabumi, Cianjur, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Pelabuhan Ratu.
Dalam sambutannya, Komandan Kodim (Dandim) 0606 Letkol ARM Doddy Suhadiman mengapresiasi kehadiran tokoh di acara ini. “Dalam setiap menelusuri sejarah pasti ada perbedaan, kita tidak mencari kebenaran tapi paling tidak kita bisa mencari yang mendekati kebenaran itu. Dalam tentara sebelum mengenali musuh maka kenali dirimu lebih dahulu,” pungkasnya.
Sementara pihak panitia kegiatan ini menyampaikan beberapa perbedaan pandangan tentang Suryakancana. “Ada yang Raden Suryakancana ada yang Prabu Suryakancana, tapi di Bogor, Sukabumi, Tangerang ada jalan yang namanya Surya Kencana? Apakah ini sama apa beda?” pungkas Gatut Susanta, yang juga ketua Paguyuban Bakatul.
Menurut narasumber, perlu dibentuk tim untuk menelusuri kenapa Korem menggunakan nama “Suryakancana” dan berlogo badak putih. “Apakah karena di Kota Bogor ada desa Kedung Badak, di Puncak ada desa Kandang Badak atau di Banten Ujung Kulon ada badak, ini sebagai wawasan generasi muda untuk mendapat info yang benar bukan sekedar mencari pertentangan,” tuturnya.
Acara sarasehan pun ditutup dengan harapan ada lanjutan rembuk antara budayawan, ahli sejarah dan TNI untuk lebih meningkatkan kecintaan generasi baru terhadap budaya bangsanya.
*Red
Leave a comment