Petani Jamur Kurang Mendapat Perhatian Dari Pemerintah Daerah

BOGOR (KM) – Setiap daerah mempunyai produk unggulannya sendiri, baik di bidang pertanian, perikanan maupun kulinernya. Tidak terkecuali daerah seperti Ciawi, Kabupaten Bogor, yang memiliki banyak sekali produk-produk unggulan, khususnya di bidang pertanian yang cenderung kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat.
Hal ini dinilai karena anggaran pembinaan untuk para petani tidak cukup, sehingga sangat berpengaruh kepada produksi panen.
Rabu 17/5 lalu, KM mendatangi petani jamur yang berada di bilangan Cibalok, Ciawi, bertemu langsung dengan pemilik perkebunan jamur itu, Guntur Irawan Putra Salim.
“Sebenarnya komoditi jamur itu banyak sekali peminat atau konsumennya, tapi terkendala oleh permodalan serta perizinan yang lebih luas. Ya saya terima apa adanya saja, yang penting para karyawan bisa memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari,” tutur pemilik perkebunan yang akrab dipanggil Guntur itu.
Pada hari yang sama, Bupati Bogor Nurhayanti berkunjung ketempat tersebut dalam rangka program kerja Rabu Keliling, mengajak serta perangkat desa seperti Camat dan Lurah se-Kabupaten Bogor, tidak lupa juga pengamanan dari kepolisian setingkat Polsek, Koramil dan Satpol PP.
Kedatangan Bupati disambut oleh para RT dan RW setempat, dilanjut dengan kunjungan Bupati Bogor ke perkebunan jamur itu, dimana ia bertanya tentang bertani jamur. Guntur pun menjelaskan sambil melihat lokasi, mulai dari pembibitan hingga masa panen.
Sang petani jamur itu juga menuturkan kepada Bupati bahwa jamur juga bisa dibuat atau diolah manjadi berbagai jenis makanan seperti nugget, sate, brownies dan sebagainya. Namun ia mengeluhkan kesulitan untuk mengurus legalitas produk kuliner tersebut, yang harus melalui proses birokrasi yang sulit.
Reporter : mury, yanti
Editor: HJA
Leave a comment