Pengamat: “Menteri Puan Maharani Minim dalam Gebrakan, Maksimal dalam Pencitraan”

BOGOR (KM) – Koordinator Investigasi CBA (Center for Budget Analysis) Jajang Nurjaman menilai orasi yang dilakukan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani tidak sejalan dengan kinerja kementerian yang dipimpinnya. Hal itu diungkapkannya dalam rilis yang dikirim kepada KupasMerdeka.com, Kamis 18/5.
Dijelaskan Jajang, dalam sebuah kesempatan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani menyampaikan tiga nilai revolusi mental, yaitu integritas, etos kerja, dan gotong royong. Ketiga nilai tersebut, dalam pidato yang berapi-api a la Soekarno itu, menurutnya harus terus diupayakan menjadi budaya baru keseharian masyarakat.
Namun, lanjut Jajang, sangat disayangkan semangat revolusi mental yang dipekikan Puan Maharani dalam orasinya tersebut tidak sejalan dengan kinerja Kementerian yang dipimpinnya. Publik nampaknya harus menunggu lebih sabar lagi terkait gebrakan yang dilakukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut.
“Selain minim gebrakan, ditengarai dalam berbagai program yang dijalankan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan banyak ditemukan penyimpangan yang berpotensi kepada kerugian negara,” ungkapnya.
Misalnya, masih kata Jajang, dalam program produksi layanan iklan masyarakat yang dijalankan Menko PMK melalui satuan kerja Revolusi Mental sangat janggal.
“Untuk program tersebut Menko PMK menyiapkan anggaran sebesar Rp. 2,4 miliar dan uang negara yang dihabiskan mencapai Rp. 2.399.800.000. Proyek layanan iklan masyarakat tersebut dijalankan oleh PT. Gemini Satria Film yang beralamat di Jl. Pintu Air II No. 34, Jakarta Pusat, DKI Jakarta,” paparnya.
Lebih lanjut Jajang menjelaskan, nilai proyek untuk pembuatan iklan layanan masyarakat yang mencapai angka Rp. 2,3 miliar lebih tersebut terlalu mahal dan sangat boros. Menurut Center for Budget Analysis untuk program tersebut Menko PMK bisa saja cukup mengeluarkan anggaran senilai Rp.1,7 miliar.
“Ada pemborosan uang negara sebesar Rp.790 juta lebih terkait program layanan iklan masyarakat Menko PMK. Kita berharap menteri Puan Maharani lebih serius lagi menjalankan fungsinya sebagai menteri, jangan sampai program-program yang dilaksanakan hanya dijadikan alat pencitraan semata agar terlihat oleh masyarakat ada kerjanya,” tandasnya.
* Red
Leave a comment