Pemenang Lomba Tari Adat Minangkabau Pada HUT TMII Belum Dibayar, Panitia Acara Diduga Lakukan Penipuan

JAKARTA (KM) – Lomba Tari dan Busana Adat Minangkabau dengan total hadiah 50 juta rupiah yang diselenggarakan oleh UPT Anjungan Sumatera Barat bekerjasama dengan Komunitas Rantau Bumi pada HUT TMII yang ke 42 April lalu, walau terlaksana dengan sukses, meninggalkan persoalan yang membelit panitia penyelenggara hingga saat ini. Ternyata, hadiah uang tunai bagi para pemenang lomba tersebut belum dibayarkan.

“Sudah hampir 1 bulan mas tapi jawabannya sabar-sabar terus bahkan mempersilahkan kalau memang mau dilaporkan ke polisi,” ujar orangtua dari Virginia Samilla Suardi yang menjuarai lomba. Sementara itu, Mulyadi Yanis saat dikonfirmasi KM mengungkapkan bahwa dia tidak tahu menahu soal keuangan dari kegiatan lomba tersebut.

“Sebaiknya ditanyakan langsung ke pihak panitia dari Rantau Bumi karena saya hanya memfasilitasi tempat saja dan tidak terlibat dalam kegiatan, apalagi yang menyangkut soal pendanaan karena itu murni dananya dari penyelenggara sendiri tidak ada bantuan dari UPT,” jawab kepala UPT Anjungan Sumatra Barat ini saat dicecar pertanyaan dari KM.

Desti, Ketua Panitia yang juga Pimpinan Komunitas Rantau Bumi yang diduga lakukan penipuan terhadap peserta lomba (dok. KM)

Ketua Panitia yang coba dikonfirmasi via WA pun berusaha mengelak. “Maaf mas saya lagi ada acara,” jawab Desti yang juga sebagai pimpinan Komunitas Rantau Bumi sebelum memblokir kontak awak media KM saat dimintai informasi lanjutan perihal persoalan tersebut.

Dari informasi lain yang diperoleh tim KM, untuk menindaklanjuti permasalahan yang muncul ini, akan diadakan pertemuan dengan pihak-pihak terkait. “Panitia sendiri yang terdiri dari 5 orang juga dirugikan mas, kita sama sekali belum terima honor dan rencananya hari Senin atau Selasa lusa mau ada pertemuan setelah event yang sedang digelar di anjungan ini selesai,” ungkap Eeng Koti yang juga sebagai panitia seksi acara pada saat HUT TMII lalu.

Reporter: Gie, Ajat
Editor: HJA