Aktivis Sayangkan Ketiadaan Kades Cibatok I Membantu Warganya Soal Kasus Penganiayaan oleh Oknum TNI

BOGOR (KM) – Suparta (53), korban penganiayaan oknum Provos TNI AD yang berinisial AH, memenuhi panggilan Kasat Reskrim Denpom I/III Kapten Herly CPM untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Warga Desa Cibatok I yang juga petugas Security Perumahan Puri Arraya II, PT. Delta Pinang Mas itu didampingi penasehat hukumnya, Burhan Fadly, dan juga menyerahkan bukti atau data-data dokumen yang diperlukan, Rabu (24/5).

“Saya selaku penasehat hukum korban. Sesuai dengan fungsi saya mendampingi pihak korban dimintai keterangan kembali. Sekalian menyerahkan dokumen dan bukti yang diperlukan kepada pihak Denpom agar dapat membantu penegakan hukum terhadap oknum tersebut,” ujar Burhan.

“Kepala satuan Reskim detasemen polisi milliter I/III Kapten Herly CPM berkantor Istana Bogor. Dalam permintaannya, pemanggilan ini hanya untuk memintai keterangan kembali si korban.”

Suparta mengatakan, dirinya hanya dimintai keterangan kembali terkait kronologis kejadian dan berharap semoga dalam proses dapat membantu. “Saya berharap keadilan bagi saya, selaku warga sipil yang juga korban penganiayaan oknum TNI,” pinta Suparta.

Ketua umum GERAM (Gerakan Masyarakat) juga mendampingi warga Cibatok I sebagai bentuk “tanggung jawab sosial.”

“Persoalan hukum ialah keadilan, bukan keberpihakan, dan saya sangat menyayangkan Kepala Desa Cibatok I, yang tidak ada andil membela warganya,” tegas Fakih.

“Secara yuridis kan jelas korban adalah warga Desa Cibatok I legal, juga security PT DELTA yang legal. Diakui secara hukum. Semoga kasus isi agar diperhatikan juga oleh Bupati dan Ketua DPRD Bogor,” pungkasnya.

Reporter: DP
Editor: HJA