Jadi Korban Tabrak Lari, Guru Ngaji Derita Usus Bocor Selama 2 Tahun

Syarif Hidayat, warga Leuwiliang yang menderita kebocoran di usus besarnya selama 2 tahun setelah menjadi korban tabrak lari (dok. KM)

BOGOR (KM) – Pasca menjadi korban kecelakaan tabrak lari 2 tahun lalu, Syarif Hidayat, warga Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, hingga kini harus menahan sakit akibat operasi yang dijalaninya beberapa tahun lalu di rumah sakit.

Karena adanya kebocoran di usus besarnya akibat kecelakaan tersebut, Syarif terpaksa harus menjalani operasi kolostomi dan harus memakai kantong di bagian perutnya untuk saluran pembuangan kotoran.

“Sudah hampir 2 tahun kondisi saya seperti ini pasca terjadi kecelakaan yang menimpa, saya sudah tidak punya apa-apa lagi, bahkan sampai diusir istri saya akibat kondisi ini. Untuk ganti kantong kolostomi biaya dari mana, sedangkan keseharian hanya mengajar ngaji saja, sekarang pun tinggal di rumah saudara,” tuturnya kepada KupasMerdeka.com, Selasa (25/4).

Syarif pun berharap ada uluran tangan Pemerintah Daerah maupun para dermawan yang dapat membantu meringankan permasalahan hidupnya.

“Komplit penderitaan, sudah diusir sama istri, selain itu saya harus punya uang Rp 65.000 per hari untuk beli kantung kolostomi, saya sangat berharap untuk bantuannya kepada pemerintah dan para dermawan mengurangi beban hidup saya,” pungkasnya.

Begitupun harapan Asep, yang saat ini Syarif tinggal di rumahnya. Ia juga sangat berharap kepada Pemerintah, khususnya Bupati, dan anggota DPRD Kabupaten Bogor agar bisa mengurangi beban hidupnya. “Saya merasa iba melihat Syarif yang sangat menderita,” imbuhnya kepada KupasMerdeka.com.

Reporter: Herman
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*