“Front Pembela Indonesia” Gelar Aksi Tolak HTI, Minta Aparat Bubarkan Ormas Khilafah

BOGOR (KM) – Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sebagai organ politik dinilai telah menunjukkan kemasifan gerakan politik mereka di Indonesia dan dengan terang-terangan menunjukkan jati dirinya sebagai organ politik Anti Pancasila yang mengusung cita-cita pembentukan khilafah Islam.
Hal tersebut disampaikan oleh aktivis “Front Pembela Indonesia” (FPI) dalam aksi penolakannya terhadap ormas kontroversial itu pada Sabtu pagi 22/4 di Tugu Kujang, Kota Bogor.
“Event konferensi Internasional HTI tanggal 23 April 2017 di Jakarta dengan didahului prakondisi pemunculan masif HTI di beberapa wilayah Indonesia, antara lain Makasar, Surabaya, Semarang, Bandung, Bogor, telah menunjukkan eksistensi mereka,” ujar ketua FPI Sugeng Teguh Santoso.
“Situasi ini membuka mata masyarakat Indonesia yang mendambakan persatuan dan kesatuan bangsa di dalam sistem NKRI atas dasar Pancasila dan UUD 1945 bahwa pemerintah kedodoran menghadapi gerakan anti Pancasila dan gerakan menggoyahkan sendi,” sambungnya.
Adapun respons perlawanan terhadap gerakan HTI mulai muncul, walaupun terkesan terlambat.
Aksi sekelompok aktivis itu diungkapkan sebagai respon cepat untuk “membubarkan rencana aksi HTI Bogor yang akan melakukan aksi mengibarkan panji-panji HTI anti Pancasila.”
Menurut pernyataan resmi yang diterima KM, FPI “bersama elemen masyarakat cinta NKRI menolak keberadaan HTI di Indonesia serta underbouw-underbouwnya yang menentang NKRI berdasrkan Pancasila dan UUD 1945… Gerakan HTI yang masif telah memasuki banyak elemen-elemen bangsa, karena itu Front Pembela Indonesia mendorong pemerintah aktif untuk mengantisipasi bahkan membubarkan HTI.”
Organisasi itu pun “mengusulkan penerapan Pasal 107b UU No. 27 Tahun 1999 atas gerakan HTI. Gerakan ini bila semakin masif akan menimbulkan kerusuhan antar anak bangsa.”
Reporter : (Kontributor KM)
Editor : Red
Leave a comment