Diabaikan Pemerintah, Kondisi MI Desa Sipak Jasinga Prihatin

Kondisi bangunan MI Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, yang sudah sangat memprihatinkan. (dok. KM)

BOGOR (KM) – Meski dengan kondisi bangunan sekolah yang sangat memprihatinkan, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat belajar siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah yang berada di Kp. Sipak, RT 02/03, Desa Sipak, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.

Hal tersebut mencerminkan betapa pentingnya pendidikan bagi siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah yang merupakan generasi muda untuk bersaing di zaman modern seperti ini.

Namun semangat siswa dan siswi Madrasah Ibtidaiyah seakan tidak diperhatikan pemangku jabatan. Dalam hal ini, pemerintah Kabupaten Bogor.

Sekolah yang bernaung di bawah Kementerian Agama ini seakan di anak tirikan, di saat sekolah dengan label Sekolah Dasar Negeri sering mendapat sokongan bantuan, baik itu sarana dan prasara.

Namun tidak demikian dengan sekolah Madrasah Ibtidaiyah ini. Sudah lebih dari 10 tahun sekolah ini tidak pernah mendapat bantuan rehab gedung bangunan sekolah, maka wajar jika kondisinya sangat memprihatinkan.

Ketika kupasmerdeka.com menyambangi sekolah Madrasah Ibtidaiyah itu pada Sabtu (15/04/2017), Ade Sutisna Widaya selaku kepala sekolah mengungkapkan, “Sekolah Madrasah Ibtidaiyah saat ini kondisinya seperti ini, kami ingin sekolah ini seperti sekolah-sekolah lain, yang layak seperti halnya SDN yang dapat prioritas dari pemerintah, khususnya Dinas Pendidikan, kalau kami sulit untuk mendapatkan bantuan rehab. Dulu, sekitar tahun 2007 kami dapat bantuan, itupun dari salah satu partai melalui dana aspirasi. Saya sudah mengajukan ke pemerintah daerah melalui Kementerian Agama Kabupaten Bogor sampai saat ini belum ada respon,” terangnya.

Lanjut Ade, “Kami sangat mengharapkan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten Bogor, agar sekolah kami khususnya Madrasah Ibtidaiyah agar lebih diperhatikan lagi. Karena kami juga sama untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, supaya mereka lebih bisa giat dan bisa bersaing. Terus terang saat ini kami hanya mempunyai anak didik 72 siswa, guru honor 5 orang. Hal tersebut karena kurang responnya masyarakat untuk menyekolahkan anaknya ke sekolah kami karena dilatar belakangi oleh fasilitas yang kurang menunjang,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu tokoh masyarakat setempat, KH. Ujang Khudhori merasa miris dan khawatir dengan kondisi sekolah Madrasah Ibtidaiyah yang sangat memprihatinkan, kondisi sekolah yang pada bocor, ruangan kelas yang tidak tertata, toilet pun sudah ruksak.

“Saya selaku tokoh agama dan tokoh masyarakat berharap kepada pemerintah agar segera memberikan bantuan melalui dana apapun untuk merehab gedung sekolah. Karena khawatir ketika anak-anak kami sedang belajar ambruk,” pungkasnya singkat.

Reporter : Herman
Editor : KN

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


KUPAS MERDEKA
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.