Warga Jasinga Keluhkan Kenaikan BBM

Warga miskin di kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor (dok. Tri/KM)
Warga miskin di kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor (dok. Tri/KM)

BOGOR (KM) – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), tarif STNK dan tarif listrik secara serentak pada awal tahun 2017 mulai berdampak pada masyarakat miskin di Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.

Sebagian warga menuding bahwa dengan menaikkan harga BBM tersebut, pemerintah tidak memikirkan kondisi ekonomi masyarakat lemah atau kategori miskin. Khususnya, warga mengkhawatirkan dampak kenaikan harga BBM tersebut kepada harga sembako.

“Karena harga BBM naik, ya otomatis sembako ikut naik. Apalagi harga cabe di pasar yang sangat jauh naiknya, katanya sih sampai Rp. 60.000 per kilonya. Kalau bagi saya itu sangat mahal, ya jangan sampai beras ikutan naik juga,” ungkap Juju (40) ibu yang kesehariannya mengurus rumah tangga kepada KM.

Begitu pula dirasakan Yani (45) masyarakat kampung Sinar Sari RT 02/01 Desa Pangradin kecamatan Jasinga Kabupaten Bogor yang mengeluhkan bahwa dengan naiknya harga BBM, masyarakat miskin semakin miskin karena penghasilan tidak sesuai dengan pengeluaran.

“Saya berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan rakyat miskin, dan jangan sampai rakyat kelaparan akibat tak bisa memenuhi kebutuhan sehari hari,” tuturnya. (Tri)

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*