Depok, Kota dan Kabupaten Bogor Siapkan TPS Nambo Untuk Tampung Sampah 3 Wilayah

Kasie Kebersihan di DKP Kabupaten Bogor, Dyan Heru (dok. Irfan/KM)
Kasie Kebersihan di DKP Kabupaten Bogor, Dyan Heru (dok. Irfan/KM)

BOGOR (KM) – Sampah dapat membawa dampak yang buruk pada kondisi kesehatan manusia. Bila sampah dibuang secara sembarangan atau ditumpuk tanpa ada pengelolaan yang baik, maka akan menimbulkan berbagai dampak kesehatan yang serius. Menyikapi hal tersebut, kota Depok, kota Bogor dan Kabupaten bogor menyediakan 1 tempat untuk pembuangan sampah bersama di desa Nambo kecamatan Klapanunggal, kabupaten Bogor dengan luas 38,7 hektar.

Menurut Kasie kebersihan di Dinas Kebersihan dan Pertamanan kabupaten Bogor, Dyan Heru, pemilihan Nambo sebagai wilayah bersama dalam hal pembuangan sampah sudah sesuai dengan MOU yang dilakukan.

Saat ini, Kota Bogor dan kabupaten Bogor menggunakan TPA Galuga, dengan lahan milik pemerintah kota Bogor seluas 34,7 hektar sedangkan milik pemerintah kabupaten seluas 4 hektar yang gunakan bersama-sama dalam bentuk satu pengelolaan yang tertuang dalam 1 MOU.

“Sekarang ada pembahasan menuju MOU baru per lima tahun, karena kemarin ada masukan dari Dewan kabupaten dan kota Bogor. Nanti akan dibahas mengenai lamanya waktu perpanjangan, karena melihat beberapa hal seperti kondisi lingkungan, sosial maupun yang lainnya, sampai beroperasinya TPS Nambo yang di kecamatan Klapanunggal,” jelasnya kepada media saat di temui di kantornya, Rabu 21/9.

Dyan juga mengungkapkan bahwa tempat pembuangan sampah Nambo ini nantinya berada di bawah koordinasi provinsi melalui BPSR (Balai Pengelolaan Sampah Regional).

Selain itu, jumlah sampah yang dihasilkan kabupaten Bogor selain sampah perusahaan termasuk dalam angka yang cukup fantastis, belum terhitung data sampah yang dari kota Bogor dan Depok.

“Kalau tonase sampah di kabupaten 438 ton per hari, itu sampah domestik karena kalau sampah industri bukan kami yang tangani, di luar sampah Depok dan kota Bogor,” tuturnya.

Imbuhnya juga, penanganan sampah bukan perkara mudah sehingga tetap perlu ada kesadaran dari dalam diri masyarakat serta perlunya meningkatkan nilai ekonomi sampah, karena bila tidak demikan, kemampuan pemerintah juga terbatas.

“Sinergitas masyarakat dengan pemerintah dalam penanganan sampah sangat dibutuhkan sehingga dapat bernilai ekonomis bagi masyarakat,” pungkasnya. (Irfan Damar Sinaga)

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*