GMNI Universitas Pakuan Gelar Nobar dan Diskusi Film “Mantra Berbenah”

Bogor (KM) – GMNI Universitas Pakuan Gelar Nobar dan Diskusi Film “Mantra Berbenah” karya Watchdoc Documentary sebagai Wujud Kepedulian terhadap Masyarakat dan Institusi Penegak Hukum Polri.
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Universitas Pakuan menggelar kegiatan Nonton Bareng (Nobar) dan Diskusi dengan judul film “Mantra Berbenah”, pada Senin (6/10) di Kopi Malabar 22, Babakan, Kota Bogor. Acara ini dimulai jam 19.00-21.30 WIB. Kegiatan ini menjadi ruang refleksi dan dialog mahasiswa dan masyarakat terhadap isu-isu sosial yang tengah berkembang, khususnya yang berkaitan dengan citra dan peran kepolisian di tengah masyarakat yang rencananya akan melakukan reformasi internal.
Film “Mantra Berbenah” dipilih karena sarat akan pesan moral tentang pentingnya perubahan dan introspeksi dalam institusi penegak hukum. Film ini menggambarkan realitas sosial yang dekat dengan kehidupan masyarakat, sekaligus mengajak penonton untuk memahami dinamika antara aparat penegak hukum dan warga sipil dalam menjaga keadilan dan kemanusiaan.
Dalam kegiatan ini, turut hadir pemantik, aktivis, masyarakat, kader GMNI Bogor (UIKA, UNIDA, ITB VINUS), serta mahasiswa lainnya dari berbagai kampus di Bogor yang memberikan pandangan kritis dan konstruktif mengenai hubungan masyarakat dengan aparat.
Diskusi berlangsung interaktif, dengan peserta diskusi aktif memberikan kritik dan saran terkait langkah-langkah pasti yang harus dilakukan masyarakat serta instrumen negara dalam membangun lembaga/institusi negara yang sehat dan berkeadilan.
Bung Andreas, selaku Wakabid Kaderisasi GMNI DPC Bogor (2024-2026), sekaligus pemantik menyampaikan bahwa setiap aturan yang ada jangan ditafsirkan seadanya.
“Jangan beralasan melakukan pengamanan hanya untuk dalih keamanan dan aturan, tanpa nilai humanis dan prosedural teknis yang baik”.
Bung Robby Darwis, selaku Demisioner Wakabid Organisasi GMNI DPC Bogor (2020-2022), sekaligus pemantik menyampaikan bahwa mahasiswa dan anak muda harus memiliki kepekaan terhadap kebijakan dan isu sekitarnya.
“Setiap individu intelektual haruslah peduli, dan mencoba berani mengetuk pintu pintu masyarakat, untuk mengumpulkan data keresahan masyarakat, dan menyampaikan kebenaran, kebebasan berpendapat di muka umum dilindungi oleh konstitusi. Dalam isu sosial yang hadir, peran mahasiswa dan anak muda baiknya melakukan kajian, riset, diskusi dan bergerak untuk melakukan evaluasi, demi masa depan bangsa.
Kegiatan ini ditutup dengan pesan reflektif dari Ketua GMNI Universitas Pakuan, Bung Alwan, sekaligus moderator yang menyimpulkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga ruang pendidikan politik dan sosial bagi mahasiswa. “Melalui film ini, kita belajar memahami keadaan sosial yang terjadi dan mencari jalan perubahan. Kepedulian terhadap isu sosial, termasuk mengenai penegakan hukum adalah bentuk nyata dari semangat mahasiswa untuk mengawal keadilan bagi masyarakat.” ujarnya.
Reporter: Ki Medi
Leave a comment