Buku “Kebumen: Kota yang Kehilangan Pahlawannya” Kisah Kelahiran Prof. Sumitro Djojohadikusumo Dapat Sorotan Khusus dari Pemerintah Pusat

Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, Prasetyo Hadi foto bersama Letkol Czi Ardianta Purwandhana, S.Hub.Int., M.Han.(pengarang buku dan mantan Dandim Kebumen)

Jakarta Timur (KM) – Sebuah peristiwa bersejarah berlangsung di Swasana Dharmagati Grand Ballroom, Jakarta Timur, di mana karya literasi sejarah lokal mendapat pengakuan penting di tingkat nasional. Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, Prasetyo Hadi, menunjukkan penghormatan tinggi terhadap Letkol Czi Ardianta Purwandhana, S.Hub.Int., M.Han., dengan secara langsung meminta tanda tangan asli penulis buku “Kebumen: Kota yang Kehilangan Pahlawannya” sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya dalam merawat memori kolektif bangsa.

 

Buku tersebut mengungkap fakta menarik mengenai kelahiran Prof. Sumitro Djojohadikusumo, tokoh penting dalam dunia ekonomi dan kenegaraan Indonesia, yang ternyata berasal dari Kebumen. Temuan ini mengingatkan kembali bahwa kota kecil di selatan Jawa itu memiliki peran besar dalam sejarah bangsa, melahirkan sosok yang pemikirannya turut membentuk dasar kebijakan ekonomi nasional.

 

Prasetyo Hadi menyatakan kekagumannya terhadap isi buku tersebut. Ia menilai buku itu tidak hanya menyajikan sejarah lokal, tetapi juga berhasil mengangkat kembali memori nasional yang terlupakan. “Kelahiran Prof. Sumitro di Kebumen adalah kebanggaan bersama dan layak dikenang. Permintaan tanda tangan otentik penulis pun menjadi simbol penghargaan atas karya yang kaya nilai historis,” ungkapnya, Sabtu (14/6/2025).

 

Letkol Ardianta menyampaikan bahwa bukunya merupakan bagian dari usaha untuk kembali menegaskan pentingnya sejarah daerah sebagai pilar dalam membangun identitas nasional. Buku ini disusun melalui penelitian lapangan yang mendalam, penggalian arsip sejarah, serta wawancara yang cermat sehingga menghasilkan karya yang valid dan menginspirasi.

 

Aksi simbolis penandatanganan buku di hadapan Menteri menjadi penegasan bahwa karya sejarah daerah yang jujur dan berdasarkan penelitian akademis mampu mendapat tempat terhormat di panggung nasional.

 

Acara tersebut diakhiri dengan penyerahan buku secara langsung kepada Menteri dan diskusi ringan mengenai peran penting sejarah lokal dalam memperkuat jati diri bangsa, sekaligus membangun Indonesia yang berpijak pada nilai-nilai budaya lokal dengan cakrawala global.

 

Reporter: Evie

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


KUPAS MERDEKA
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.