Diplomasi Prabowo-Sugiono Dinilai Efektif Amankan Kepentingan Nasional, Bukan Sekadar Urusan Protokoler

JAKARTA (KM) — Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono baru-baru ini bertemu dengan Menlu AS untuk negosiasi perihal kebijakan tarif impor Trump. Ketua Harian Ikatan Alumni Perhimpunan Pelajar Indonesia (IAPPI), Yuliandre Darwis mengapresiasi agenda diplomasi ini.
Sebab Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang diterima oleh Menlu AS di Washington D.C pasca transisi pemerintahan Joe Biden-Donald Trump.
“Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama yang secara resmi diterima di Washington untuk negosiasi tarif bilateral dengan Pemerintah AS di tengah tren proteksionisme global yang kian menguat,” beber Andre kepada wartawan, Kamis (17/4).
Andre berharap, diplomasi itu akan menghasilkan output selain penurunan tarif impor. Tetapi, juga output yang bermanfaat untuk mewujudkan berbagai program Presiden RI Prabowo Subianto, seperti percepatan transisi energi hijau, pengembangan ekonomi biru, penguatan ekonomi digital dan kreatif, serta mendukung hilirisasi komoditas.
Di samping itu, ia juga menyoroti gaya diplomasi pemerintahan Indonesia yang kini dipimpin langsung oleh Presiden dan Menlu. Andre menyebutnya sebagai ‘diplomats in chief’, sosok yang berani, cekatan, dan visioner.
“Presiden Prabowo, dengan latar belakang militer dan pengalaman panjang di kancah global, mengeksekusi diplomasi bukan sekadar sebagai urusan protokoler, melainkan sebagai arena strategis untuk mengamankan kepentingan nasional,” kata Andre.
Hasilnya, Prabowo mampu membawa pulang kerja sama dalam bentuk investasi, dukungan politik, dan pengaruh.
Sementara, Andre melihat Menlu Sugiono mempunyai ciri khas ketegasan prajurit Kopassus dalam gaya diplomasinya. Sugiono berhasil mengubah pendekatan diplomasi Indonesia menjadi lebih taktis, lebih cepat, dan jauh lebih efektif di lapangan.
Andre menyebut duet Prabowo dan Sugiono dalam urusan diplomasi ternyata mengubah cara pandang dunia kepada Indonesia. Kini, Indonesia tidak lagi hanya dilihat sebagai negara berkembang yang besar, namun negara yang dihormati, berani bersuara, dan mampu bertindak.
“Sinergi kepemimpinan Presiden Prabowo dan Menlu Sugiono telah mengangkat diplomasi Indonesia ke level yang belum pernah tercapai sebelumnya. Mereka adalah diplomat utama bangsa—diplomats in chief—yang membuktikan bahwa diplomasi bukan hanya seni bicara, tapi seni bertindak dan menghasilkan,” katanya.
Menurut Andre, Indonesia sedang membuat bab baru dalam sejarah hubungan internasional. Isi dari bab ini dipenuhi oleh ketegasan, kehormatan, dan keberanian dari Prabowo dan Sugiono. (HSMY).
Leave a comment