Post Power Syndrome Jokowi

Kolom oleh Saiful Huda Ems*)

 

Semakin banyak berkomentar akan semakin terlihat post power syndromenya Jokowi. Ia sepertinya tidak sadar bahwa ia bukan lagi presiden, melainkan bekas presiden yang meninggalkan banyak masalah di negeri ini.

 

Karenanya tidaklah heran, begitu dia berpidato yang sangat provokatif di HUT Partai Gerindra, dia langsung disikapi dengan aksi massa ribuan mahasiswa di seluruh penjuru Nusantara. Itu semua merupakan suatu bukti, bahwa rakyat aslinya sudah semakin muak dengan banyaknya cawe-cawe Jokowi.

 

Seandainya Jokowi saat ini memimpin salah satu Partai Politik, mungkin rakyat masih bisa memahami banyaknya komentar yang keluar dari lisannya, namun ketika dia bukanlah Ketum ataupun fungsioneris Partai Politik, maka rakyat akan merasa janggal dengan banyaknya komentar dan prilaku politiknya.

 

Menjadi negarawan memang tidaklah mudah, namun mudah berubah menjadi pengacau negara, sangatlah sulit diterima oleh akal sehat.

 

Jika Jokowi typical orang yang berjiwa besar, tentunya ia akan menahan aktivitas politiknya yang tidak hanya kontroversial, melainkan pula banyak menimbulkan malapetaka. Kecuali jika memang ia sudah memasuki masa post power syndrome, maka rakyat akan memakluminya.

 

*)- Lawyer dan Analis Politik

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


KUPAS MERDEKA
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.