Dhamiri Desak Pj Bupati Bogor Bachril Bakri Minta Maaf Atas Ucapan RLS Menurun, Karena Siswa Memilih Pondok Pesantren!

BOGOR (KM) – Ketua GP (Gerakan Pemuda) Ansor Kabupaten Bogor Dhamiri Al-Ghazali, S.H Mendesak Pj Bupati Bogor Bachril Bakri untuk meminta maaf didepan masyarakat luas karena RLS (Rata-Rata Lama Sekolah) menurun karena siswa lebih memilih pondok pesantren.
Hal ini diungkapkannya saat di acara Harlah (Hari Lahir) Nahdlatul Ulama ke 102 tahun di Gedung Tegar Beriman Kabupaten Bogor, Minggu siang (02/02/2025).
“Saya desak Pj Bupati Kabupaten Bogor meminta maaf didepan publik untuk mengklarifikasi, bahkan didepan seluruh pimpinan pondok pesantren yang ada di Kabupaten Bogor agar tidak ditafsirkan negatif,” desak Dhamiri.
Dhamiri juga menegaskan jikalau permintaan maaf ini tidak dilakukan maka akan menjadi bola panas yang menimbulkan kemarahan seluruh santri di Kabupaten Bogor.
“Jika minta maaf ini tidak dilakukan jelas akan menimbulkan kemarahan santri yang ada di Kabupaten Bogor karena GP Ansor sebagai bagian dari santri,” tegas Dhamiri.
Seharusnya, ucapan PJ Bupati Bogor Bachri Bakri tidak sembarangan dalam berbicara, alangkah baiknya data dari BPS dikaji terlebih dahulu.
“Statement Pak Pj ini tidak tepat ya, seharusnya tidak sembarangan. Karena pesantren itu berdiri sejak kemerdekaan, dan pesantren sangat penting dalam percepatan pembangunan hingga pendidikan,” tutur Dhamiri.
Dan juga alangkah baiknya Pj Bupati Bogor Bachril Bakri jangan mengeluarkan kalimat buruk, akan tetapi lebih fokus pada program-program peningkatan pendidikan.
“Hal ini seolah-olah pesantren di permasalahkan, dan seharusnya tidak terjadi ucapan yang buruk ini. Lebih baik, dibangun proses pendidikannya untuk mengejar paket A-B-C,” pungkas Dhamiri.
Sebelumnya, dikutip dari BogorUpdate.com, Penjabat (Pj) Bupati Bogor, Bachril Bakri buka suara terkait rendahnya angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) di Kabupaten Bogor sepanjang tiga tahun terakhir.
Berdasarkan data dari laman resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor, terhitung sejak 2022 hingga 2024 mengalami kenaikan yang semula 8,34 menjadi 8,39 tahun.
Bachril berasumsi bahwa rendahnya RLS di Bumi Tegar Beriman lantaran banyaknya siswa yang berhenti sekolah karena lebih memilih pondok pesantren.
“Kemungkinan masalah RLS banyak yang putus sekolah pada setelah SMP, karena mereka langsung masuk pesantren,” ujar Bachril Bakri kepada wartawan, Sabtu, (1/2/25).
“Ke sekolah pendidikan agama, sehingga tidak tercatat sebagai pendidikan lanjutan,” sambungnya.
Imbas hal itu, Bachril bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bakal terus berupaya meningkatkan RLS.
“Kita mendorong selalu agar RLS, khususnya agar lebih baik,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor, Bambang Widodo Tawekal bertekad akan meningkatkan RLS dengan menggencarkan Program Kejar Paket (PKP).
“Karena banyak juga saudara-saudara kita yang harus diarahkan belajar di paket B melalui PKP yang ada,” tutup Bambang Tawekal.
Reporter: HSMY
Leave a comment