Proyek Drainase Tahap 2 di Kelurahan Keradenan Diduga Tidak Mengikuti Tes Lab Beton
BOGOR (KM) – Proyek pembangunan drainase tahap 2 di Kelurahan Keradenan, Kecamatan Cibinong, yang dikerjakan oleh PT. PCM mendapatkan perhatian masyarakat setelah muncul dugaan bahwa pelaksanaan proyek tersebut tidak mengikuti prosedur uji laboratorium untuk beton yang digunakan.
Sebagaimana diketahui, uji laboratorium pada material beton sangat penting untuk memastikan bahwa kualitas dan kekuatan material memenuhi standar yang dibutuhkan dalam proyek infrastruktur.
Proyek drainase ini pun bertujuan untuk mengatasi permasalahan banjir di wilayah Kelurahan Keradenan dan diharapkan mampu meningkatkan saluran air sehingga dapat mengurangi genangan pada musim hujan.
Namun, dari laporan warga yang enggan disebutkan namanya, mengungkapkan bahwa dari perkembangan proyek tersebut nampak adanya indikasi bahwa tes kualitas beton belum dilakukan, atau tidak dilakukan sesuai standar teknis.
“Dan pekerjaan sangat tidak profesional alias asal asalan,” ujarnya (5/11).
Adapun dampak potensial dari tidak dilakukannya uji beton, apabila beton yang digunakan tidak sesuai standar, maka beberapa risiko dapat terjadi, seperti:
1. Penurunan Kualitas Konstruksi – Beton yang tidak diuji secara benar berpotensi memiliki kekuatan yang tidak mencukupi, sehingga tidak mampu bertahan lama dan akan cepat mengalami kerusakan.
2. Pemborosan Anggaran – Kualitas material yang buruk dapat mengakibatkan proyek menjadi kurang efektif dan efisien, sehingga membutuhkan perbaikan dini yang bisa memakan biaya tambahan.
3. Keselamatan Masyarakat – Konstruksi yang tidak kokoh berisiko membahayakan keselamatan warga sekitar, terutama pada musim hujan atau saat debit air meningkat.
Menanggapi hal tersebut, pengamat beton dan juga precaster, Harun ST, menegaskan bahwa setiap kontraktor yang ikut bekerja di Kabupaten Bogor wajib hukumnya mematuhi aturan main Dinas PUPR yaitu test beton sebelum dan sesudah pekerjan dimulai.
“Kalau tidak mau ikut prosedur wajib dibongkar dan tenderkan kembali pekerjaannya,” ucap Harun kepada media (5/11).
Ia menambahkan, masyarakat sekitar pastinya berharap agar pihak kontraktor dan dinas terkait melakukan pengecekan menyeluruh dan memastikan semua prosedur, termasuk tes uji beton, dilakukan sesuai standar yang berlaku.
Ia pun meminta agar pihak berwenang untuk lebih transparan dalam pelaksanaan proyek, dengan mengumumkan hasil pengujian laboratorium atau memberikan laporan perkembangan proyek kepada masyarakat sebagai bentuk akuntabilitas.
“Kepada pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Bogor untuk segera melakukan investigasi terhadap dugaan ini dan memberikan penjelasan kepada masyarakat agar pelaksanaan proyek dapat berjalan sesuai dengan harapan dan standar kualitas yang memadai,” tegas Harun.
Menurut Harun, kualitas dan ketahanan proyek drainase yang sedang dibangun di Kelurahan Keradenan sangatlah penting untuk menjaga keamanan dan kenyamanan warga setempat. Dengan harapan agar proyek ini dapat memberikan manfaat jangka panjang.
“Penting bagi seluruh pihak untuk memastikan bahwa proses pembangunan sesuai dengan prosedur dan ketentuan teknis yang ada,” pungkasnya.
Reporter : Riz
Leave a comment