Lestarikan Tradisi Ruwatan Bumi, Pemdes Simpar Subang Gelar Sandiwara Sang Bumi Darma

SUBANG (KM) – Pemerintah Desa Simpar Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang menggelar kegiatan Ruwatan Bumi, Sabtu (30/11).
Masyarakat Desa Simpar berbondong-bondong membawa nasi tumpeng komplit dengan lauk pauknya yang kemudian dikumpulkan di aula Desa. Hal itu sebagai bentuk wujud rasa syukur terhadap hasil bumi yang melimpah.
Sebelum rangkaian acara dimulai, pemdes dan masyarakat melakukan doa bersama secara rutin di setiap peringatan Ruwatan bumi yang diselenggarakan di Kantor Desa.
Kepala Desa Simpar, H. Asep Saepudin mengatakan, sedekah bumi atau disebut dengan ruwatan bumi ini, merupakan salah satu tradisi desa yang terus dilestarikan. Menurutnya, tradisi ini sudah berlangsung sejak turun temurun.
Selain sebagai bentuk rasa syukur, dalam tradisi ruwat desa juga diyakini untuk mendapatkan berkah bagi masyarakat desa.
“Sebagai bentuk rasa syukur dan mendapatkan keberkahan di masyarakat,” ujarnya
Tidak hanya itu, menurut dia, dalam tradisi ruwat desa ini, identik dengan pagelaran Sandiwara Sang Bumi Darma dari Indramayu. Sebab, Sandiwara juga diyakini sebagai sarana untuk melakonkan cerita sejarah dan mengumpulkan warga untuk mempererat tali persaudaraan dan kekompakan warga untuk guyub rukun.
“Ruwat desa ini juga dilakukan untuk mempererat tali persaudaraan antar warga,” ungkapnya.
Ia berharap, dalam tradisi sedekah bumi ini bisa menjadi makna yang mendalam. Selain mengajarkan rasa syukur, tradisi sedekah bumi juga mengajarkan, bahwa manusia harus hidup guyub rukun antar sesama dan terus melestarikan tradisi yang menjadi kebudayaan nusantara.
Reporter: Udin
Leave a comment