Ketua Harian MAPAN Indonesia: Kapolres Bogota Terkesan Bungkam Atas Kasus di Yayasan Rehab Kayva Kasih

BOGOR (KM) – Ketua Harian MAPAN Indonesia, Aslam Syah Muda, menyatakan kekecewaannya terhadap Kapolres Bogor Kota yang dinilai lamban menanggapi isu serius terkait dugaan penyalahgunaan narkoba di kalangan personel Yayasan Kayva, sebuah lembaga rehabilitasi narkoba.

 

Aslam mempertanyakan integritas dan keseriusan aparat penegak hukum dalam menindak kasus ini, mengingat Kayva seharusnya menjadi ujung tombak dalam membantu masyarakat terbebas dari jeratan narkoba.

 

“Sampai detik ini, belum ada tanggapan dari Kapolres Bogor Kota terkait dugaan yang melibatkan personel Yayasan Kayva. Ini bukan hanya soal citra institusi, tetapi menyangkut kepercayaan publik pada komitmen Polres Bogor dalam penanganan narkoba di wilayah ini,” ujar Aslam dengan nada geram (4/11).

 

Aslam menyayangkan pihak yang seharusnya menjadi garda depan dalam rehabilitasi malah diduga terlibat dalam penggunaan narkoba.

 

“Apa artinya berteriak untuk masyarakat bebas narkoba jika di dalam institusi sendiri terjadi pelanggaran seperti ini? Harus ada tindakan tegas untuk memastikan semua pihak konsisten pada komitmen mereka,” ujarnya.

 

Ia menambahkan, MAPAN Indonesia menyerukan agar Polres Bogor Kota segera melakukan langkah konkret untuk menuntaskan kasus ini secara transparan dan profesional. Menurutnya, sikap diam yang ditunjukkan Kapolres Bogor Kota hanya akan memperkuat persepsi publik bahwa ada perlakuan istimewa dalam penanganan kasus narkoba di wilayah tersebut.

 

Dengan munculnya isu ini, Aslam Syah Muda juga menggarisbawahi pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap lembaga-lembaga rehabilitasi narkoba di Indonesia.

 

“Kami butuh kepastian bahwa tempat rehabilitasi tidak hanya formalitas tetapi benar-benar menjadi lingkungan yang bebas narkoba. Keterlibatan personel dalam penyalahgunaan narkoba mencederai misi ini,” tegasnya.

 

“Masyarakat kini menunggu langkah tegas dari Polres Bogor Kota dalam menindaklanjuti kasus ini. Kepercayaan publik terhadap lembaga rehabilitasi dan aparat hukum dipertaruhkan, terutama dalam usaha bersama untuk menciptakan Indonesia yang bersih dari narkoba,” tandasnya.

 

Reporter: Ki Medi

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*