Sarekat Demokrasi Indonesia Bogor: Laporkan Dugaan Pelanggaran Pemilihan Wali Kota Bogor
BOGOR (KM) – Sarekat Demokrasi Indonesia Pengurus Daerah Bogor melaporkan dugaan pelanggaran pemilihan Walikota Bogor kepada Bawaslu Kota Bogor.
Ketua Bidang Demokratisasi SDI PD Bogor Khairul Rizal Ilmiyawan mendatangi kantor Bawaslu Kota Bogor untuk melaporkan dugaan pelanggaran pemilihan walikota bogor oleh salah satu pejabat BAZNAS Kota Bogor Subhan Murtadla, Selasa (10/9).
Laporan ini berawal dari statement-stantment Subhan murtadla yang mendukung salah satu Paslon Wali Kota Bogor pada Pilkada mendatang dan video dekralarasinya kepada paslon tersebut.
“ Saya rasa sebagai pejabat public sangat tidak boleh untuk menunjukan dukungannya kepada salah satu paslon, terlepas hal tersebut bukan mewakili instansi, tetapi saya rasa jabatan tersebut melekat kepada individunya,” ujar Rizal Kabid Demokratisasi SDI PD Bogor.
Ketua Sarekat Demokrasi Indonesia PD Bogor Fahri Fadilah turut menanggapi serius hal tersebut, “Saya turut prihatin dengan kondisi ini, walaupun hari ini, hal tersebut masih dugaan pelanggaran. Semua ada aturan mainnya. Oleh karena itu penting untuk menjaga prrinsip-prinsip demokrasi kita dan penting untuk menerapkan asas Luberjurdil.
“ Jikalau pun hari ini Undang-undang 10 tahun 2016 tidak mengakomodir jabatan tersebut tetapi ada peraturan lain diluar undang-undang tersebut yang mengatur bahwa pejabat baznas haruslah netral, seperti UU. No 23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat, Surat edaran Ketua Amil Zakat Nasional Nomor 1 Tahun 2023 tentang kewajiban menjaga Netralitas dalam Pengelolaan Zakat, Nota Kesepahaman Antara BAZNAS dengan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang pengawasan Netralitas Amil Zakat dalam penyelenggraan Pemilihan Kepala Daerah tahun 2018 dan Pemilihan Umum Tahun 2019, berdasakan hal tersebut sudah sangat jelas bahwa pimpinan BAZNAS haruslah netral,” Ujar Fahri
“Saya berharap Bawaslu Kota Bogor dapat menindaklanjuti laporan tersebut, juga kepada PJ Wali Kota agar menindak tegas para pejabat-pejabat yang melanggar, mari kita ciptakan demokrasi yang tidak hanya procedural tertapi juga subtansial,” katanya.
Reporter: Ki Medi
Leave a comment