Saddan Sitorus Ditetapkan Tersangka, LQ Indonesia Apresiasi Polres Jakarta Utara

JAKARTA- Saddan Sitorus telah resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polres Jakarta Utara atas dugaan penggelapan mobil operasional milik LQ Indonesia Lawfirm.

Proses penetapan ini dilakukan setelah gelar perkara, di mana dua bukti dianggap cukup untuk menyatakan bahwa Saddan membawa mobil Avanza hitam milik firma hukum tersebut tanpa izin.

Hendra Putra, selaku Kepala Divisi Media Quotient Center, mengapresiasi kinerja Kapolres Jakarta Utara, Kasatreskrim, dan seluruh jajaran penyidik yang telah memproses kasus ini secara hukum.

“Proses hukum ini dapat terus dilanjutkan hingga tahap penyerahan berkas ke kejaksaan dan kemudian diadili di Pengadilan Negeri Jakarta Utara,” harapnya, Rabu (4/9/2024).

Saddan Sitorus, yang saat ini dibela oleh Peradi Otto Hasibuan, dianggap tidak berkutik dalam menghadapi tuduhan penggelapan kendaraan tersebut.

Saddan, yang merupakan mantan karyawan LQ Indonesia Lawfirm dan telah dipecat dengan tidak hormat, juga diduga terlibat dalam penggelapan dana perusahaan sebesar 270 juta rupiah di cabang Jakarta Pusat, saat Alvin Lim menjalani masa tahanan.

Alvin Lim mengkritik keras langkah Peradi Otto Hasibuan yang menuduh bahwa LQ Indonesia Lawfirm mengkriminalisasi advokat.

Menurut Alvin, tindakan Saddan yang mengambil mobil milik firma hukum itu tidak terkait dengan tugasnya sebagai advokat.

“Saddan bahkan sengaja merampas kunci mobil dari supir LQ dan membawa kendaraan tersebut ke rumahnya,” ujarnya.

Sesuai dengan Surat Perjanjian Rekanan, barang milik LQ harus dikembalikan ketika diminta. Namun, ketika LQ meminta pengembalian mobil melalui surat tertulis, Saddan justru meminta uang tebusan sebesar 1 miliar rupiah.

Tindakan ini yang menjadi dasar laporan polisi dan penetapan Saddan Sitorus sebagai tersangka.

Reporter: rso