HUT ke-57, SMK YAPEK Gombong Berharap Jadi ‘Brand Image’ di Masyarakat

KEBUMEN (KM) – Pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 SMK YAPEK Gombong yang diadakan pada 15 Agustus 2024, Ketua Yayasan Pendidikan Ekonomi (YAPEK), Bambang Priyambodo, menekankan pentingnya kontribusi sekolah dalam mencerdaskan bangsa. SMK Yapek Gombong, yang didirikan oleh para pejuang bangsa, memiliki misi untuk mendidik generasi muda Gombong dan sekitarnya agar siap melanjutkan cita-cita kemerdekaan sebagai bagian dari kehidupan berbangsa dan bernegara.

Untuk mewujudkan SMK Yapek Gombong sebagai sekolah yang bermutu, yayasan telah mengambil beberapa langkah strategis, termasuk memperkenalkan sekolah ini ke dunia industri dan masyarakat. Tujuannya adalah agar siswa siap dengan keterampilan yang sesuai dengan pasar kerja. SMK Yapek juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk dunia industri dan lembaga pendidikan lainnya, untuk memastikan eksistensi sekolah.

Bambang Priyambodo juga menyoroti bahwa SMK Yapek berdiri secara independen tanpa naungan ormas, yayasan nasional, atau partai politik. Oleh karena itu, dukungan masyarakat dalam bentuk sumbangan pendidikan dan iuran lainnya sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sekolah yang tidak tercukupi oleh dana BOS dari pemerintah.

SMK Yapek Gombong telah melahirkan banyak siswa berprestasi, baik di bidang olahraga maupun akademik, berkat dedikasi guru dan karyawan sekolah. Bambang berharap SMK Yapek Gombong bisa memiliki brand image yang kuat di masyarakat, terutama di sektor riil sesuai jurusan yang diajarkan. Ia juga berharap sekolah dapat berkolaborasi dengan berbagai pihak luar, seperti dealer motor dan mobil, agar siswa bisa mempraktikkan ilmu yang telah mereka pelajari.

Kepala Sekolah SMK Yapek Gombong, Wisnu Darmoko, yang telah memimpin selama delapan tahun, berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan mengimbangi perkembangan zaman, menyediakan peralatan standar dunia usaha, serta mengembangkan metode pengajaran sesuai kurikulum yang berlaku. Saat ini, SMK Yapek memiliki lima jurusan, dan ke depan berencana membuka jurusan baru, seperti teknik mesin.

Meskipun ada tantangan dalam penerimaan siswa baru setiap tahunnya, Wisnu terus berinovasi untuk menarik minat siswa agar bergabung dengan SMK Yapek. Ia berharap masyarakat Gombong dan sekitarnya tidak ragu menyekolahkan anak-anaknya di SMK Yapek, mengingat prestasi yang telah diraih sekolah ini, termasuk juara pertama Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Provinsi Jawa Tengah dalam bidang Tata Kecantikan dan Kulit.

Dengan fasilitas yang memadai dan akan terus dikembangkan, SMK Yapek Gombong berkomitmen untuk meluluskan siswa-siswa yang siap bekerja, baik di instansi pemerintah, perusahaan bonafid, maupun luar negeri.

Namun, Wisnu juga berharap agar para lulusan bisa mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya pada pemerintah atau perusahaan, melainkan bisa menciptakan usaha sendiri sesuai kemampuan dan talenta masing-masing.

Di tengah persaingan lembaga pendidikan yang semakin ketat, Bambang Priyambodo, Ketua Yayasan Pendidikan Ekonomi (YAPEK), menyatakan harapannya agar tidak sembarangan memberikan rekomendasi untuk mendirikan yayasan baru, membuka jurusan baru, atau menambah kelas baru di sekolah negeri.

“Langkah tersebut perlu dikendalikan untuk menjaga keseimbangan dalam dunia pendidikan dan memberikan kesempatan yang adil bagi sekolah-sekolah yang sudah ada, termasuk SMK Yapek Gombong, agar tetap dapat bersaing dan berkembang secara sehat,” ujarnya.

Wisnu Darmoko, yang telah delapan tahun menjabat sebagai Kepala Sekolah di SMK Yapek Gombong, menekankan pentingnya kemandirian bagi para siswa lulusan sekolah tersebut.

“Kami berharap lulusan SMK Yapek tidak hanya bergantung pada pemerintah atau perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan usaha mandiri yang sesuai dengan kemampuan dan talenta mereka masing-masing. Ini sejalan dengan visi sekolah untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis yang dapat diterapkan dalam dunia nyata, baik sebagai pekerja maupun sebagai pengusaha mandiri,” pungkasnya.

Reporter: evie