Diduga Papan Informasi Proyek di RSUD Palabuhanratu Tidak Transparan, Masyarakat dan LSM Bereaksi

Diduga proyek tidak transparan RSUD Palabuhanratu

Sukabumi (KM) – Adanya laporan dari masyarakat terkait papan informasi proyek yang diduga abal-abal di RSUD Palabuhanratu telah memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Laporan tersebut menyebutkan adanya papan informasi proyek tanpa rincian anggaran yang terpasang di lokasi proyek Pengadaan Alat Pengolahan Air Kotor oleh CV. Ardhana Wicaksana.

Pada Kamis, 15 Agustus 2024, sejumlah perwakilan dari Badan Advokasi Indonesia (BAI) Kabupaten Sukabumi, LSM, dan ormas seperti Permabes dan Sapu Jagat, bersama awak media, mengunjungi lokasi proyek untuk memverifikasi laporan tersebut. Mereka menemukan bahwa papan informasi di lokasi proyek memang tidak mencantumkan besaran anggaran, yang menimbulkan kecurigaan terhadap transparansi proyek.

Dede Setiawan, Sekjen BAI Kabupaten Sukabumi, mengungkapkan kekecewaannya atas sikap pelaksana pekerjaan dari CV. Ardhana Wicaksana yang terkesan mengulur waktu dan tidak memberikan jawaban jelas mengenai papan informasi tersebut. Menurutnya, tindakan ini menunjukkan bahwa mereka menganggap sepele permasalahan ini.

Keesokan harinya, Jumat, 16 Agustus 2024, Atto Ismanto, Ketua BAI Kabupaten Sukabumi, bersama perwakilan dari LSM dan ormas Permabes serta Sapu Jagat, kembali mendatangi lokasi proyek.

“Proyek ini diduga abal-abal karena papan informasi tidak mencantumkan nilai anggaran, yang seharusnya menjadi bagian dari keterbukaan informasi publik. Ia menduga anggaran proyek yang bernilai lebih dari 3 miliar rupiah ini disembunyikan untuk tujuan korupsi,” ujarnya.

Atto juga menyoroti masalah pelaksana pekerjaan yang berasal dari luar daerah, yang menambah kekhawatirannya bahwa proyek ini dilakukan asal-asalan tanpa memperhatikan standar yang diperlukan. Mengingat lokasi proyek berdekatan dengan laboratorium limbah beracun, pembangunan yang tidak sesuai standar bisa berdampak buruk.

“Proyek ini sebaiknya dihentikan dulu karena berbahaya jika dilakukan dengan model seperti ini, apalagi jika pelaksananya dari luar pulau. Tidak ada putra daerah Sukabumi yang dilibatkan, sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa proyek ini hanya untuk keuntungan besar semata,” pungkas Atto.

Reporter: Jejen M

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


KUPAS MERDEKA
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.