Proyek Aspal di Pemkab Bekasi Diduga Dijadikan Bancakan Penge-sup, BPK Dan Kejaksaan Diminta Lakukan Pemeriksaan

Kabupaten Bekasi (KM) – Proyek Infrastruktur jalan di wilayah pemkab Bekasi banyak menyisakan polemik, salah satunya, Pemeliharaan Jalan Berkala Karang Satria-Indoporlen, Kecamatan Tambun Selatan, yang di selenggarakan Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Kontruksi (DSDABMBK) dikerjakan penyedia PT. Khasea Bersaudara Ha9nkoe melalui E-purchasing, menghabiskan Anggaran 1milyar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2024 Kabupaten Bekasi, diduga tidak sesuai spesifikasi dengan gelaran penebalan Aspal 10 CM, Lapisan Aspal Bawah AC-BC 6 cm dan Lapisan Aspal Atas AC-WC 4 cm, selesai dikerjakan Jumat dini hari (19/7/2024).
Pekerjaan pengaspalan yang disinyalir tak sesuai RAB itu, karena untuk gelaran matrial aspal diduga di permainkan oleh Penge-sup inisial JHT di waktu pelaksanaan berlangsung.
Hal itu didapati saat dilakukan pengukuran mengunakan alat sigmat digital oleh team media dan disaksikan konsultan pengawas bernama Agus, untuk gelaran Lapisan Aspal Bawah AC-BC dari sejumlah titik terdapat memiliki ketebalan 1.4 sampai 3.2 cm, Sementara spek yang seharusnya untuk Lapisan Aspal Bawah 6 cm.
Di waktu pekerjaan gelaran terakhir, dari jumlah mobilisasi pengangkut bahan aspal yang dibawa kelokasi 5 damtruk dengan indeks 28, untuk rit pengiriman terakhir keterangan di surat jalan untuk kumulatif 153 ton.
Menurut informasi yang dihimpun awak media, sebelum pelaksanaan aspal tergelar Penge-sup inisial JHT mengubungi pihak penyedia agar memakai jasanya untuk pembelanjaan matrial aspal, dan akhirnya penyedia (kontraktor) memakai jasanya melalui Asphalt Mixing Plant ( AMP) Permata Hasianaku.
Penge-sup aspal berinisial JHT pun menjanjikan kepada pihak kontraktor bahwa untuk pekerjaan aspal melalui dia secara All In, sampai pekerjaan selesai dan dijamin tidak akan ada potongan dari Dinas.
Sementara Yohanes dari pihak penyedia waktu ditemui awak media guna mendapatkan informasi, dirinya menjelaskan, sebenarnya kalau untuk pemesanannya saya ke sih penge-sup, jujur saja dari spek gelaran penebalan 10 cm saya minta masing-masing item AC-BC dan AC-WC saya kurangi 1 cm, untuk gelaran Lapisan Aspal bawah 5 cm dan Lapisan Aspal Atas 3 cm, jadi gelaran 8 cm ketemu padat.
Kalau hasil di lapangan tidak sesuai pemesanan dan ukuran yang di inginkan bagaimana ya, padahal pembelajaan saya ke JHT lumayan tinggi harganya include semuanya sampai di core drill,”kata Yohanes waktu lalu.
Di tanya soal volume kegiatan aspal dan pengiriman berapa mobil sampai dilokasi pekerjaan dalam 3 hari, sambung Yohanes menerangkan, soal volume awalnya di RAB panjang 378 meter dengan lebar 6 meter, namun ada perubahan untuk lebar di kurangin menjadi 5 meter dan di tambah panjang 76 meter jadi total panjang 454 meter lebar 5 meter.
Untuk pengiriman dalam 3 hari, malam pertama kayanya 4 mobil malam berikutnya 2 mobil, dan malam ke 3 terakhir 5 mobil,”ucapnya.
Menanggapi hal itu, Ketua Komunitas Peduli Bekasi (KPB), Purnomo menyampaikan analisanya mengenai kebutuhan aspal yang dikerjakan kontraktor. “Berdasarkan volume keseluruhan awal yang tercantum di RAB, Panjang 378 m x Lebar 6 m dan Ketebalan x 0,10 cm , maka apabila dihitung secara rumus analisa kebutuhan aspal, seharusnya yang tergelar sebanyak 510,3 ton.
Tapi kalau di hitungan dari hasil perubahan volume menjadi tambah Panjang 454 M dengan kurangin Lebar jadi 5 M, untuk gelaran penebalan 0,10, artinya untuk kebutuhan aspal sesuai volume perubahan yaitu 510,75 ton,”ujar Yanto Kepada Kupasmerdeka.com, minggu (21/07/2024)
Namun, lanjut yanto, keinginan pemesanan pihak penyedia masing-masing gelaran penebalan di kurangi 1 cm, panjang 454 m lebar 5 m dan gelaran penebalan 0,08 untuk kumulatif harusnya 408,6 ton.
Sedangkan, untuk jumlah mobilisasi pengangkut bahan aspal yang dibawa kelokasi yang di pesan penge-sup JHT hanya berjumlah 11 truk, AC-BC 6 mobil dan AC-WC 5 mobil dengan masing-masing berat timbangan matrial aspal 30 atau 31 ton per mobilnya,”ungkap Yanto.
Jika diakumulasi, lebih lanjut Yanto, gelaran penebalan untuk Lapisan Aspal bawah menggunakan AC-BC, volume Panjang 454 M X Lebar 5 M X Penebalan 0,06 untuk kebutuhan tonase yang tergelar 306,45
ton, bila mengurangi Lapisan Aspal Bawah 1 cm untuk penebalan dasar permintaan penyedia menjadi 5 Cm, berarti kumulatif 255,375 ton
Dan untuk Lapisan Aspal Atas AC-WC kalau volume Panjang 454 M Lebar 5 M Penebalan 4 Cm, harusnya 204,3 ton, karna permintaan penyedia di kurangi 1 cm lagi menjadi 3 cm,
153,225 ton. Artinya secara keseluruhan total tonase terpasang yang di pesan penyedia ke penge-sup JHT harus 408,6 ton,”jelas yanto.
Namun kenyataannya, dari 11 mobil damtruk yang dateng kelokasi dihitung masing-masing membawa berat timbangan matrial aspal 31 ton saja permobil, kalau dihitung cuma hanya 341 ton yang di pesan Penge-sup JHT. Apalagi diduga material aspal yang dikirim buat Lapisan Bawah Aspal bukan sejenis AC-BC melainkan ATB (Asphalt Treated Base), karena kondisi aspal yang terpasang sangat kasar dan pori-porinya sangat besar.
Menurut informasi, setiap para penyedia yang mendapatkan pekerjaan Aspal di wilayah Kabupaten Bekasi khususnya di Dinas (SDABMBK) Bidang Bina Marga, penge-sup JHT sudah cepat mengetahui sehingga dirinya langsung mengubungi penyedia untuk memakai jasa pemesanan aspal melalui AMP Permata Hasianaku dan selalu menjanjikan tidak akan ada potongan. ‘Hebat Sekali’ apakah dia ada kedekatan dengan oknum pejabat Dinas SDABMBK. Sampai-sampai dia berani mengatakan hal itu ke para penyedia tidak akan ada potongan, saya curiga apa karena ada fee yang masuk ke oknum Dinas? ,”tanya Yanto.
Perlu diketahui, masih kata Yanto, Perusahaan penyedia PT. Khasea Bersaudara Ha9nkoe di upload ke sistem E-katalog Lokal Kabupaten Bekasi, yang tercantum di etalase pekerjaan aspal. Nama Pemilik Sertifikat dukungan bukan PT. Permata Hasianaku melainkan PT. Aston Prima Raya.
Hal serupa terkait proyek pengaspalan jalur kalimalang dengan volume 7 Km, dikerjakan oleh PT. ARKEA WIRASTYA UTAMA, karena informasi saya terima dari narasumber yang ingin namanya di rahasiakan, awalnya untuk dukungan bukan menggunakan AMP PT. Permata Hasianaku justru dari AMP lain, kita anggap lah AMP B, ternyata sih pihak penyedia sudah di hubungi JHT ada dugaan kongkalikong dengan salah satu oknum pejabat di Dinas Bidang Bina marga,”kata Yanto informasi narasumber.
Seharusnya, sambungnya Yanto, project itu yang mengerjakan AMP B, ternyata di waktu pelaksanaan tergelar yang mengerjakan dari AMP Permata Hasianaku, ketika itu pihak AMP B mengklaim ke oknum pejabat Dinas Bina Marga, dirinya berdalih kalau untuk dukungan bisa lebih dari satu, untuk saat ini dari AMP B menunggu itikad baik pejabat tersebut.
Kepada Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK), sudah saatnya masuk untuk memeriksa semua kegiatan aspal yang dikerjakan Penge-sup JHT, diduga dijadikan bencakan, minta dokumen-dokumen hasil kegiatan melalui Dinas SDABMBK Atau ke Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), saya juga akan mendorong Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Bekasi untuk ikut serta dalam hal ini,”tegasnya Yanto. (Den)
Leave a comment