Pengaspalan dan Proyek Drainase di Cibitung Diduga Langgar Aturan, Dinas DSDABMBK Lakukan Ketegasan
Bekasi (KM) – Proyek pembangunan infrastruktur dengan sistem e-katalog melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga Bina Kontruksi (DSDABMBK) Pemerintah Kabupaten Bekasi, tahun anggaran APBD 2024, diduga dua kegiatan di wilayah Kecamatan Cibitung ada kejanggalan dan pihak penyedia tidak peham tentang teknis.
Yaitu, Pemeliharaan jalan berkala Wanasari-Telaga Asih, (Desa Wanajaya) yang menggunakan item hotmix, dan pembangunan drainase memakai item U-ditch di jalan Wanasari-Kampung utan (Bosih).
Pantauan awak media monitoring di lokasi soal pengaspalan yang sudah selesai dikerjakan pada tanggal (25/6/2024) kini sudah dilakukan Provisional Hand Over (PHO), namun dari hasil pengambilan sampel Core drill di enam titik, ditemukan ada cat pilox berwarna putih yang diduga sudah ditentukan sebagai tanda mengambil sampel (Core Drill), agar ukuran ketebalan sesuai dengan ketentuan di RAB (Rencana Anggaran Biaya).
Menanggapi adanya tanda pilok yang dilakukan kontraktor, Ketua Kumunitas Peduli Bekasi (KPB) Yanto Purnomo menduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan pihak rekanan/ kontraktor pada pekerjaan tersebut.
Menurut dia, konsultan pengawas dan pihak Dinas Bina Marga Bina Kontruksi memiliki peran penting. “Ketika ada kejanggalan dalam proses mengambil sampel core drill yang di tandai dengan cara seperti itu, seharusnya mereka melakukan ketegasan bukan malah seakan-akan menutupi,”kata Yanto kepada kupasmerdeka.com minggu, (7/7/2024).
Terkait Dugaan penyimpangan dalam hasil core drill di proyek pengaspalan di jalan Wanasari-Telaga Asih, lanjut Yanto, meminta kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk melakukan pengecekan kegiatan dan menindak tegas kepada oknum kontraktor yang diduga bermain curang.
Maka dari itu, patut di curigain hasil pengiriman bahan matrial aspal yang di pesan pihak penyedia ada dugaan tidak sesuai spesifikasi, dinas pun harus lakukan pengecekan invoice pemesanannya, sesuai atau tidak,” ungkapnya
Adanya dugaan kecurangan dilakukan penyedia pada saat pengambilan sampe Core Drill yang disiapkan tanda titik pilok berwarna putih, dirinya mendesak, agar Dinas Bina Marga Bina kontruksi untuk melakukan core drill ulang dengan mengambil sampel yang berbeda, dari titik nol meter dengan jarak kelipatan 50 meter, dilakukan cor drill dari titik 25 meter juga dengan jarak kelipan 50 meter.
Begitu juga prihal pembangunan drainase di jalan Wanasari-Kampung Utan (Bosih) yang dikeluhkan warga Cibitung bernama Gabriel, ia mengeluhkan pekerjaan pihak penyedia terkesan asal jadi, karena tidak mengetahui jalan aliran air arah pembuangan kemana. “Harusnya pekerjaan tersebut harus tahu hilir dan hulunya kemana, jangan hanya asal meletakan U-ditchnya tanpa tidak tahu jalannya air,” ucapnya.
Ia pun mengatakan, pengawas dinas dan konsultan seharusnya mengontrol progres di setiap kegiatan.“Jangan nantinya menjadi anggaran sia-sia dan tidak bermanfaat untuk masyarakat.
Hal senada, dikatakan Ketua Komunitas Peduli Bekasi (KPB) Yanto Purnomo, dirinya menilai pembangunan drainase dengan menggunakan item U-Ditch ada beberapa meter tidak menggunakan lantai kerja, seharusnya pihak kontraktor terlebih dahulu melakukan pemasangan lantai kerja untuk keseluruhan volume sebelum penurunan U- Ditch,”jelasnya.
“Karana, secara analisa fungsi untuk permulaan lantai kerja adalah untuk dapat mengontrol elevasi dengan permukaan saluran drainase yang bisa anda pasangkan. Sehingga saat U-ditch precast yang sudah diturunkan bagian elevasinya bisa Anda aplikasikan dengan cukup baik.
Kalau cara sistem kerjanya tidak memperhatikan elevasi, lebih lanjut Yanto mengatakan, sehingga aliran air tidak mengalir dari hulu ke hilir. Saya menduga bahwa kontraktor tidak paham teknis,”cetus yanto.
Perlu diketahui, proyek drainase yang dikerjakan kontraktor fakta di lapangan terlihat sejumlah titik pekerjaan saluran tidak bermanfaat dengan aliran air yang tidak jelas, padahal pekerjaan tersebut menggunakan dari hasil pajak masyarakat dengan anggaran yang lumayan besar mencapai 1.5 milyar kurang lebih,”pungkasnya. (Den)
Leave a comment