MTS Al Hidayah Tajur Adakan ‘Study Tour’ dan Wisuda Dengan Iuran yang Tinggi

BOGOR (KM) – MTS Al Hidayah Tajur, Citeurep, Bogor masih saja nekat mengadakan wisuda utk kelas   9 yang digelar di gedung Gas Alam Gunung Putri, Sabtu (18/5).

Menurut keterangan arang tua siswa A yang berhasil diwawancarai menjelaskan total biaya yang kegiatan Wisuda dan ‘Study Tour’ atau ‘Outing Class’ yang cukup tinggi/ fantastik.

Adapun rincian utk uang wisuda sebagai berikut, Rp. 1.850.000,00 untuk yang tidak mondok, untuk siswa yang mondok dimintak iuran Rp. 2.500.000,00 dikalikan 217 peserta didik.

Orang tua tersebut juga mengatakan apabila tidak dilakukan pelunasan maka akan ditahan ijazahnya. “Kami merasa dicekik atas mahalnya biaya wisuda tersebut,” katanya.

“Kesemuanya itu sudah satu paket, uang wisuda, uang photo wisuda dan uang Outing Class atau jalan – jalan ke Panjalu, Pangandaran dengan dalih ziarah,” katanya dengan nada kesalnya.

“Jadi seolah – olah para panitia mengabaikan surat edaran dari PJ Gubernur Jawa Barat dan Himbaun kementerian agama, jadi kasus seperti ini jadi perhatian kemenag atau kemendikbud agar dilakukan sanksi buat oknum guru, kepala sekolah atau yayasan yang membandel, tidak mengindahkan imbauan Permendikbud,” katanya.

Menurut pengamat pendidikan Ubaid Matraji, ia meminta pemerintah turun tangan mengatur kegiatan ‘study tour’ mengingat selain membebankan biaya yang mahal kepada siswa, banyak pihak sekolah yang juga menerapkan sanksi apabila siswa tidak ikut kegiatan tersebut.

Menurut Ubaid, satuan pendidikan lebih baik mengadakan berbagai bentuk kegiatan di sekolah yang bersifat refleksi diri serta penguatan minat dan bakat sehingga lebih bermanfaat dibandingkan siswa harus mengeluarkan biaya besar untuk sekadar jalan-jalan.

“Saya berharap pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk merespon banyaknya kegiatan study tour dan wisuda di sekolah yang seakan-akan adalah sebuah kewajiban. Harusnya pemerintah melarang kegiatan semacam ini,” kata Ubaid.

Samroni salah satu panitia pelaksanaan kegitan wisuda MTS Al Hidayah tidak bersedia menjelaskan lebih lanjut.

“Biaya yang ditetapkan kewenangan Ketua,” ucap Samroni.

Reporter: Gatot

Editor: red