Jembatan Sukahurip Putus, Pemkab Subang Diduga Tak Dengar Jeritan Masyarakat

SUBANG (KM) – Jembatan Sukahurip yang berlokasi di Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang putus akibat pasca di terjang banjir pada desember 2023 yang lalu.
Naas hingga kini jembatan tersebut belum ada penanganan lebih lanjut dari Pemerintah Kabupaten Subang hingga sekarang. Sehingga warga setempat terpaksa harus menyeberangi sungai untuk melewatinya dan memutar sejauh 5 kilo meter bagi warga yang menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Ketua Subang Integritas Forum (SIF) Andi Lukman Hakim kepada KM, Sabtu (20/4) menduga, Pemerintah Kabupaten Subang seolah-olah tidak mendengar jeritan masyarakat, Andi juga mensinyalir hal tersebut menjadi penyebab tidak kunjung di bangunnya jembatan tersebut. Selain itu, menurut Andi hal tersebut juga di sebabkan akibat panjangnya proses birokrasi di Kabupaten Subang.
” Seharusnya, dalam proses penanganan suatu dampak akibat bencana alam, pemerintah harus sigap dan tanggap, baik itu dalam penanganan awal maupun pasca terjadinya bencana,” tegas Andi.
“Intinya, Pj.Bupati Subang harus sigap dan tanggap, jangan hanya mengintruksikan saja, tanpa memonitoring kinerja bawahannya, apalagi ini menyangkut khalayak masyarakat, segerakan di bangun kembali jembatan itu, kan ada anggaran dana darurat (BTT),” lnanjutnya
Andi juga menyindir kinerja kepala dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) Kabupaten Subang, yang selama ini disinyalir tidak bisa bekerja dalam rangka percepatan pembangunan.
” Kadis PUPR yang harus ikut bertanggung jawab dalam hal percepatan pembagunan, kami kira beliau itu hanya orang di belakang meja kerjanya, tak paham dengan kondisi lapangan dan teknis dalam OPD nya, segerakan bangun kembali jembatan cilamatan, kasian masyarakat,” tegas Andi.
Sementara itu, BPD Desa Sukahurip Encu Samsudin mengungkapkan, hingga saat ini belum ada tindaklanjut dari dinas terkait. Padahal, kabarnya jembatan tersebut, telah masuk dalam Belanja Tak Terduga (BTT) Pemkab Subang dalam menanggulangi paska bencana.
“Dulu dapat info, masuk BTT 2024, tetapi sampai sekarang belum ada info dan juga tindaklanjutnya lagi,” ujar Encu, Sabtu (20/4/2024).
Ia mengaku sering kali mendapat tekanan dari warga agar terus menanyakan kapan proses membangun jembatan ini.
“Soalnya, Ini jalur alternatif yang ada jaraknya sangat jauh. Sehingga, tak banyak warga harus lewat jalur alternatif,” pungkasnya.
Reporter: Din
Leave a comment