FMD: Soal Sirekap, KPU Jangan Salahkan KPPS
OGOR (KM) – Ketua Forum Masyarakat Desa (FMD) Sukamulya Junaedi Adhi Putra menyayangkan pernyataan komisioner KPU Betty Epsilon Idroos yang menyalahkan petugas Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dimuat media TVOnenews.com tentang perbedaan angka antara formulir C1 hasil dengan angka yang muncul pada aplikasi Sirekap.
Menurut Junaedi, pernyataan tersebut menyakiti perasaan masyarakat yang bekerja sebagai KPPS, setidaknya bagi 308 orang yang bekerja di 44 TPS yang ada di Desa Sukamulya Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor.
“Masyarakat yang menjadi anggota KPPS sudah bekerja keras lebih dari 24 jam mempersiapkan seluruh proses pemilihan pada PEMILU 2024, dan mereka sudah upload C1 sesuai hasil pemungutan suara di wilayah masing-masing ke dalam aplikasi Sirekap yang diluncurkan oleh KPU. Adapun munculnya angka di Sirekap yang tidak sesuai dengan formulir C1 hasil, sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan KPPS, karena angka tersebut tidak bisa di kutak-katik oleh KPPS”, ungkapnya di Rumpin, Selasa (20/2).
Menurut Junaedi, kesalahan tetap ada di KPU selaku penanggung jawab atas seluruh sistem yang digunakan dalam penyelenggaraan PEMILU kali ini.
“Jika memang ada standar alat atau HP yang harus digunakan, seharusnya KPU sosialisasikan dari awal atau bahkan memfasilitasi KPPS dengan alat tersebut. Jadi jangan rakyat yang disalahkan,” tambahnya.
Oleh karena itu, Forum Masyarakat Desa (FMD) Sukamulya menuntut komisioner KPU Betty Epsilon Idroos menarik kembali pernyataannya di media yang menyalahkan KPPS, serta meminta maaf secara terbuka kepada seluruh KPPS se Indonesia. Jangan lempar batu sembunyi tangan.
Reporter: HSMY
Leave a comment