15 Ribu Ilmuwan: Jadwal Kiamat 77 Tahun Lagi

JAKARTA (KM) – Lebih dari 15.000 ilmuwan dari 161 negara mengatakan mengenai dampak buruk perubahan iklim di bumi. Mereka berpendapat bahwa perubahan iklim terjadi dengan cepat dan berpotensi mengakibatkan bencana global yang signifikan atau kiamat menjelang akhir abad ini.
Dalam makalah yang diterbitkan dalam jurnal BioScience, para ilmuwan menyatakan bahwa selama beberapa dekade.
“Selama beberapa dekade, para ilmuwan secara konsisten memperingatkan masa depan yang ditandai dengan kondisi iklim ekstrem karena meningkatnya suhu global yang disebabkan oleh aktivitas manusia yang melepaskan gas rumah kaca berbahaya ke atmosfer,” tulis makalah tersebut, dikutip dari Futurism, Rabu (1/11/2023).
“Waktu untuk mengambil tindakan sudah hampir habis,” kata Wolf.
Dalam sebuah pernyataan, peneliti pascadoktoral Oregon State University (OSU) dan salah satu penulis utama studi Christopher Wolf menyampaikan makalah tersebut sambil mengungkap strategi mitigasi yang besar.
“Kita sedang menuju potensi runtuhnya sistem alam dan sosial-ekonomi dan dunia dengan panas yang tak tertahankan dan kekurangan sumber daya alam, makanan dan air bersih,” katanya.
Studi tersebut juga mencatat bahwa pada tahun 2023, banyak rekor iklim telah dipecahkan dengan margin yang besar, seperti musim kebakaran hutan di Kanada yang sangat aktif. Para peneliti melihat ini sebagai tanda-tanda menuju rezim kebakaran baru yang sangat mengkhawatirkan.
Para penulis studi dan ribuan penandatangan studi tersebut menyoroti bahwa upaya manusia untuk memerangi perubahan iklim masih sangat terbatas dan ada sedikit kemajuan yang dapat dilaporkan.
“Peran industri bahan bakar fosil yang sangat berpolusi dan perwakilan pemerintah yang mensubsidi mereka sebagai penyebab efek bola salju iklim,” tegasnya, dikutip dari CNBC.
Selain itu, makalah tersebut menunjukkan peningkatan drastis dalam subsidi bahan bakar fosil antara tahun 2021 dan 2022, yang meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari US$1 triliun di Amerika Serikat saja.
Para ilmuwan yang menulis makalah tersebut menyatakan bahwa tindakan yang mendesak harus diambil untuk mencegah bencana lebih lanjut, termasuk mengalihkan perhatian dari bahan bakar fosil dan memerangi konsumsi berlebihan, terutama oleh orang-orang kaya.
“Perubahan iklim adalah ancaman sistemik dan eksistensial yang harus diatasi. Upaya kolektif dari seluruh dunia diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan menjaga keberlanjutan planet Bumi untuk generasi mendatang,” harapnya.
Reporter: Rso
Editor: red
Leave a comment