Mengintip Aktifitas Kelompok Pecinta Batu Mustika Sakti dan Langka di Sulawesi Selatan

Makassar (KM) – Ada kisah menarik dan unik di balik terbentuknya Persaudaraan Monta Bassi di Sulawesi Selatan. Monta Bassi, adalah nama dari jenis batu Mustika dari Sulawesi Selatan yang Langka dan Bertuah.
Dikatakan langka karena keberadaan batu mustika ini hanya bisa ditemukan di dua daerah kabupaten di Sulawesi Selatan, yakni kabupaten Maros dan kabupaten Takalar. Batu bertuah yang oleh masyarakat Sulawesi Selatan dikenal dengan nama ‘Monta Bassi’ itu, artinya batu besi yang mengandung kekuatan.
Untuk menjaga kelestarian batu mustika itu, sekelompok pemuda pemerhati benda pusaka di Sulawesi Selatan membentuk sebuah komunitas yang mereka beri nama Persaudaraan Monta Bassi Sulawesi Selatan.
Persaudaraan yang terbentuk sejak 2018 lalu itu, dilatarbelakangi oleh kesamaan hobby, yakni mereka sama-sama sebagai pecinta Batu mustika Monta Bassi.
Ketua Umum Persaudaraan Monta Bassi (PMB) Provinsi Sulawesi Selatan, Hasbullah Daeng Manrate mengatakan, bahwa personil-personil yang tergabung di dalam persaudaraannya itu, memang secara khusus memfokuskan diri untuk menjaga kelestarian sekaligus memberdayakan manfaat dari keberadaan Batu mustika Monta Bassi.
“Jadi di antara kami ini ada sebuah kesamaan hobby, sama sama penggemar dan pemerhati Monta Bassi. Sehingga nama Monta Bassi itulah yang kami ambil dan kami jadikan sebagai nama perkumpulan. Bukan sekedar hobby biasa, tetapi mereka juga sangat memahami kandungan dan keampuhan yang terdapat di dalam Batu mustika langka itu.”jelas Hasbullah.
“Sehingga kalau dikatakan fokus mengurusi Batu mustika, tidak juga demikian, karena kami juga rutin turun ke masyarakat untuk membantu menyelesaikan masalah sosial yang terjadi di tengah warga, seperti ketika terjadi kebencanaan, kita turun menyalurkan bantuan kemanusiaan, menyalurkan sumbangan dan lain lain. Jadi sesungguhnya orientasi kita adalah kemanusiaan. Adapun penamaan Monta Bassi menjadi nama perkumpulan, didorong oleh adanya hobby yang sama, yakni sama sama pemerhati Batu mustika, Monta Bassi,” lanjut Hasbullah.
Sementara itu Ketua Bidang Seni dan Budaya Persaudaraan Monta Bassi, M.Yusuf Kadir Daeng Naba kepada media ini menjelaskan secara singkat mengenai sejumlah keunikan Batu mustika Monta Bassi.
Menurutnya selain langka, karena hanya ada di 2 wilayah Kabupaten dari 21 kabupaten dan 3 kota yang ada di Sulawesi Selatan, tetapi Monta Bassi juga memiliki sejumlah khasiat yang tidak dimiliki Batu jenis lainnya.
” Selanjutnya perlu kami jelaskan bahwa meskipun sama sama Monta Bassi, tetapi ada perbedaan antara Monta Bassi yang ada di Kabupaten Maros dan yang ada di Kabupaten Takalar. Untuk yang di Maros itu kita sebut batu jenis perempuan karena konturnya lebih halus dan memiliki bintik-bintik kuning keemasan. Sedangkan yang ada di Kabupaten Takalar permukaannya sedikit kasar dan tidak memiliki bintik-bintik keemasan, leluhur kita menyebutnya sebagai Batu Monta jenis laki-laki,”jelas Daeng Naba.
Terkait Persaudaraan Monta Bassi Sulsel, sang ketua yakni, Hasbullah Daeng Manrate yang sehari-hari aktif sebagai Bintara Tinggi Polri berpangkat Aipda itu menjelaskan bahwa komunitas Monta Bassi itu hadir dan dibentuk dalam satu ikatan yg dinamakan Persaudaraan Muntas Bassi (PMB), bukan semata untuk sekedar kumpul-kumpul saja tetapi mereka ingin ikut andil dalam setiap program-program pemerintah baik skala kecil yakni lokal maupun skala nasional.
Sejumlah program Kegiatan seperti berbagi sembako kepada masyarakat ekonomi lemah di daerah ini telah menjadi agenda rutin dari para pemerhati Batu mustika Monta Bassi itu.
Reporter: Daeng Khairil
Editor: redaksi
Leave a comment