Fisipol Universitas Riau dan Kuning Ijo Biru (KIB) Gelar Diskusi Cerdas, Ketua BEM: Kita Harus Bangkit!

RIAU (KM) – Fisipol Universitas Riau berkolaborasi dengan Kuning Ijo Biru (KIB) menggelar diskusi bertema ‘Strategi Cerdas Menghadapi Tantangan Kepemimpinan Daerah dan Indonesia di Masa Depan’ di Gedung Fisipol Universitas Riau pada Rabu (25/10).
Diskusi dibuka Presiden BEM UNRI Choirul Basyar yang menyatakan mahasiswa wajib bangkit kembali. “Apalagi saat ini dengan munculnya dinasti kekuasaan yang KKN,” tegasnya.
Anggota DPR 2004-2009, Yasin Kara, menyoroti beban hutang yang besar akibat proyek infrastruktur yang ugal ugalan. “Oleh karena itu ke depan harus ada strategi pembangunan yang diamteral dengan rezim. Maka dari Anies Baswedan mesti didukung mahasiswa,” harapnya.
Pakar hukum tata negara, Reffly Harun menyoroti politik yang untungkan oligarki. “Semua direkayasa melalui PT,” ujarnya.
Koordinator KIB, Habil Maraty juga menyoroti terjadinya kebijakan ekonomi yang untungkan para oligarki. Contohnya, UU omnibuslaw yang membuat bangsa Indonesia menjadi seakan terjajah kembali dalam kasus Rempang.
“Semua kebijakaan harus diluruskan bilamana agenda perubahan yang diusung pasangan AMIN dapat terealisasi bila mahasiswa mendukung,” katanya.
Habil mengatakan mahasiswa harus menjadi agen of ‘social change’. Saat ini ada politik dinasti manakala ambisi kekuasaan tiga periode akan dilanjutkan sang putra.
“Oleh karena itu hanya AMIN yang tidak bisa diatur oligarki. Oligarki pasti menghadang AMIN. Jika mahasiswa bergerak mendukung AMIN, ada kekuataan rakyat yang diperhitungkan,” ujarnya.
Habil juga mengajak mahasiswa untuk mengawasi Pemilu yang tinggal hitungan bulan. Acara diikuti sekitar seribu mahasiswa. Mereka sangat antusias dengan kehadiran narsum dan ditutup dengan tanya jawab kritis.
Rocky Gerung juga menyoroti terkait beban utang besar yang mengakibatkan kemorosotan ekonomi. Beban utang merupakan imbas dari rezim yang suka membangun infrastruktur tapi mubazir seperti bikin kereta cepat Jakarta – Bandung, tapi ibu kota dipindah ke Kalimantan.
“Banyak kebijakan yang untungkan oligarki. Kini MK pun diperalat untuk meloloskan Cawapres,” ujarnya.
Rocky mengajak mahasiswa mendukung Capres di luar orbit Jokowi. Saat ini harapan tinggal ke pasangan Anies dan Muhaimin (AMIN). “Kalau mahasiswa bersatu maka saatnya menangkan AMIN,” tegasnya.
Diskusi juga dihadiri Prof Anwar Sanusi, Sirojudin Wahab dan Andrianto Andri, Sekjend ProDEM.
Leave a comment