KPK Harus Investigasi Kucuran Telkomsel ke Gojek 6,13T

JAKARTA Direktur Lembaga Indonesia Berdikari meminta KPK untuk menyelidiki investasi Telkomsel ke Gojek dengan investasi sebesar Rp6,13 triliun adalah jumlah yang sangat besar, dan ada beberapa kejanggalan yang perlu diselidiki.

“Pertama, investasi ini terjadi setelah Boy Thohir, saudara kandung Menteri BUMN Erick Thohir, menjabat sebagai komisaris di Gojek. Hal ini menimbulkan kecurigaan bahwa investasi ini mungkin dipengaruhi oleh hubungan keluarga,” katanya, Minggu (24/9).

“Kedua, kinerja Gojek sebagai perusahaan penyedia layanan selalu mencatatkan kerugian. Hal ini menimbulkan pertanyaan apakah investasi Telkomsel ke Gojek adalah langkah yang tepat,” lanjutnya.

“Ketiga, ada kepentingan jangka panjang yang tersembunyi, terutama dalam konteks politik seperti pemilihan presiden dan wakil presiden. Nama Erick Thohir juga seringkali muncul dalam berbagai survei nasional sebagai calon yang potensial berpasangan dengan Prabowo Subianto,” jelasnya.

KPK perlu melakukan penyelidikan menyeluruh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Jika terbukti ada unsur korupsi atau penyalahgunaan wewenang, maka pihak-pihak yang bertanggung jawab harus diproses hukum.

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga perlu melakukan restrukturisasi yang diperlukan di PT Telkom Indonesia. Keberadaan Erick Thohir yang merangkap jabatan dalam PSSI dan kesibukannya dalam urusan tersebut, membuat Kementerian BUMN dan perusahaan BUMN mengalami pengabaian.

Transparansi, akuntabilitas, dan keberlanjutan tata kelola yang baik adalah kunci dalam menjaga integritas sistem ekonomi negara. Investigasi KPK dan restrukturisasi di PT Telkom Indonesia diharapkan dapat membawa perbaikan dalam hal ini.

Reporter: red

Editor: red