GP Ansor Parungpanjang Dorong Camat dan Kades Selesaikan Konflik Warga Somang dengan Yayasan Solideo Gracias School

Keterangan foto: GP Ansor Parungpanjang Dorong Camat dan Kades Selesaikan Konflik Warga Somang dengan Yayasan Solideo Gracias School

BOGOR (KM) – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Kecamatan Parungpanjang Kabupaten Bogor mendorong pemerintah daerah untuk menyelesaikan konflik antara warga Somang Parungpanjang dengan Yayasan Solideo Gracias School terkait penolakan pembangunan sekolah.

Penolakan warga Somang terhadap pembangunan sekolah Yayasan Solideo Gracias school telah berlangsung beberapa bulan.

Mediasi antara warga dan pihak yayasan telah dua kali dilaksanakan baru sampai pada penerimaan penolakan sementara dari pihak yayasan namun pembangunan terus berjalan yang akhirnya memantik warga bereaksi.

“Jangan sampai masalah semakin rumit, perpecahan terjadi bentrokan fisik, pemerintah baru turun tangan. Maka dalam hal ini kami mendesak sekaligus mendorong agar pemerintah (Camat dan Kades) segera turun tangan menyelesaikan masalah ini dengan bijak penuh tanggungjawab dan persuasif,” ujar Abdul Hajad Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Parungpanjang pada wartawan, Sabtu, (26/8).

Menurut Abdul perlu ada titik temu dan kesepakatan bersama karena konflik sudah berkepanjangan dan meluas ditambah pasifnya peran pemerintah daerah setempat justru bisa menimbulkan masalah serius dikemudian hari.

“Akar masalahnya adalah karena adanya ketidaktransparanan terkait perizinan lingkungan dimana para tokoh agama, masyarakat dan warga waktu itu menyetujui dan menandatangani perizinan pembangunan sekolah diwilayah mereka karena rencananya akan dibangun sekolah negeri, tapi kenyataannya dibangun sekolah swasta berbasis agama (Kristen) ditambah ada dugaan pemalsuan tanda tangan, jadi warga somang ini merasa dibohongi,” jelas Abdul.

Menurutnya, pemerintah harus aktif dan serius dalam penyelesaian masalah ini, baik pemerintah desa dan kecamatan, sebelum di urus oleh pemerintah kabupaten.

“Sepanjang pengamatan saya setelah beberapa kali mencari informasi dari warga setempat, penyelesaian masalah ini masih tabu dan tidak menentu sehingga dikawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan jika masalah ini tidak cepat dicari solusi terbaiknya,” tegas Abdul.

Reporter: HSMY

Editor: red

Advertisement
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: