Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan Indonesia Tuntut Presiden Jokowi Sejahterakan Nasib Mereka
JAKARTA (KM) – Forum Komunikasi Tenaga Kerja Kesehatan Honorer Nakes dan Non Nakes Indonesia menuntut kesejahteraan mereka dengan malakukan aksi di depan silang Monas Jakarta Pusat, Senin (7/8).
Ketua Umum FKHN Indonesia Sepri Latifan mengatakan aksi hari ini adalah aksi kedua setelah September 2022 kemarin.
“Sebetulnya untuk aksi damai hari ini ini merupakan aksi kedua kita di fasyankes tahun kemarin september. Tahun kemarin sudah ada yang terakomodir menjadi ASN, ini masih menyisakan PR, ini yang kita tuntut kesejahteraan upah, kepastian status menjadi ASN, regulasi,” ucapnya tegas saat diwawancarai Parboaboa, Senin (7/8).
Sepri menuturkan, aksi ini ada sekitar 4.000 massa di 43 Kabupaten Kota di Indonesia.
“Aksibinu diikuti 4 ribu peserta aksi ya di 43 Kabupaten maupun Kota di Indonesia, kembali sata tegaskan ada tiga tuntutan, peetaka kesejahteraan upah, kedua kepastian status menjadi ASN dan ketiga Regulasi,” tutur Sepri Latifan.
Sepri menambahkan, mengenai pengangkatan ASN (Aparatur Sipil Negara) diharapkan yang sudah mengabdi sudah lama.
“Regulasi ini nanti ketika pemerintah menyiapkan regulasi dalam rekrutmen ASN, pemerintah ini harus memprioritaskan yang sudah mengabdi ya, jikalau spesifik berapa tahun mengabdi? Tidak ada, tapi teman-teman yang sudah mengabdi ini harus menjadi prioritas,” tambahnya Sepri.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua FKHN DPD Kabupaten Garut yang merupakan Koordinator Aski mengatakan aksi ini dengan tujuan Pemerintah perhatikan nasib tenaga kesehatan
“Intinya kita berharap bahwa aksi ini akan mendapatkan perhatian tambahan dari pemerintah,” tegas Idang Munawar.
Ia mengharapkan, aksi kedua ini bisa didengar oleh Presiden Jokowi beserta jajaran, karena tenega kesehatan membutuhkan kesejahteraan.
“Saya harap aksi kita yang kedua ini bisa didengar oleh Pemerintah Pusat ya, saya tekankan mohon dengarkan suara kami masyarakat, kami perlu kesejahteraan,” harapnya.
Perlu diketahui, aksi ini dimulai dari pagi sekira pukul 08:00 WIB dan jam 14.00 nanti akan diterima KSP (Kepala Staf Presiden) dengan perwakilan sebanyak 15 orang.
Sementara itu, saat wartawan Parboaboa menghubungi KSP (Kepala Staf Presiden) Moeldoko, melalui sambungan telepon dirinya enggan merespon.
Reporter: HSMY
Editor: redaksi
Leave a comment