Beberapa Titik Proyek Pemeliharaan Jalan di Bekasi Diduga Dikerjakan Asal Jadi

Titik proyek pemeliharaan jalan yang diduga kurang maksimal di Kabupaten Bekasi

BEKASI (KM) – Di beberapa titik proyek pemeliharaan jalan yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi, tidak ada upaya perbaikan secara maksimal yang dilakukan oleh kontraktor.

“Seperti, Pemeliharaan berkala jalan Rawa Palangan I oleh rekanan CV. Rama Fajar Sejahtera, sebelumnya kondisi jalan baru beberapa hari dikerjakan sudah terjadi kerusakan, namun, perbaikan yang dilakukan pihak kontraktor hanya di patching.

Sama halnya, Pemeliharaan berkala jalan Rawa Palangan II CV. Gofur Perkasa, kondisi kerusakan tersebut hanya ditambal saja.

Pemeliharaan Jalan Pasar Mini- Jejalen yang dikerjakan oleh CV. Karya Duta Persada lebih parah lagi, kendati sudah mendapat teguran dari pihak dinas untuk di perbaiki, nyatanya, tidak ada upaya pihak kontraktor untuk memperbaiki.

Diketahui, anggaran tersebut berasal dari APBD Perubahan tahun 2022, bernilai kontrak yakni, Pemeliharaan berkala jalan Rawa Palangan I dikerjakan CV. Rama Fajar Sejahtera, anggaran Rp176.370.861,89, Pemeliharaan berkala jalan Rawa Palangan II dikerjakan CV. Gofur Perkasa, dengan anggaran Rp177.443.806,35 dan Pemeliharaan Jalan Pasar Mini – Jejalen dikerjakan CV. Karya Duta Persada dengan anggaran Rp197.973.285,00.

Dari pengamatan di lokasi, dari hasil tiga kegiatan tersebut diduga dikerjakan asal jadi. Di beberapa titik terjadi kerusakan (terkelupas), yang diduga tipis dan tidak sesuai spesifikasi pada perjanjian kontrak kerja penyedia (kontraktor) dengan Dinas SDABMBK bidang Bina Marga.

Sebelumnya, Dede Chairul selaku PPTK, waktu dimintai tanggapan prihal hasil pekerjaan pemeliharaan Pasar Mini – Jejalen, dirinya mengatakan semua sudah diintruksikan untuk segera diperbaiki.

Sementara, ketika disinggung soal hasil pekerjaan di Rawapalangan 1 dan Rawapalangan 2, ia tidak memberikan penjelasan sama sekali waktu dikonfirmasi sehingga bagian badan jalan yang rusak pun hanya ditambal secara asal (tidak menyeluruh).

Kemudian, hasil konfirmasi dari Azka, sebagai konsultan di kegiatan Rawapalangan 1 dan 2 menjawab. “Iya kita dari konsultan sudah mengarahkan untuk memperbaiki lokasi yang rusak kepada pemborongnya, dan untuk ketebalannya sudah dilakukan pemotongan dari pekerjaan jalan tersebut,” ucap Azka.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komunitas Peduli Bekasi (KPB) Yanto Purnomo menegaskan bahwa kerusakan aspal terjadi bisa disebabkan banyak faktor, mulai dari kualitas atau pun cara kerjanya yang kurang profesional.

“Dan pihak Dinas harus melakukan penelitian tentang kualitas pekerjaannya, apakah sesuai spesifikasi atau diduga terjadi penyimpangan.  Kami duga aspal yang mengelupas diakibatkan dari gelaran ketebalannya yang terlalu tipis, dan kami duga juga karena untuk pemesanannya kurang sesuai kebutuhan tonase di lapangan,” ujar Yanto.

Dirinya pun menilai, untuk pengiriman volume tonase bahan material (aspal) pihak Dinas harus mengetahui, berapa pengiriman masing-masing pekerjaan itu, dengan cara mengecek ‘invoice’ surat jalan pemesanan material aspal.

“Semua dana pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bekasi ini kan menggunakan uang rakyat, jangan sampai uang rakyat terbuang sia-sia oleh pihak kontraktor tidak bertanggungjawab atas pekerjaannya,” tegas Yanto, Kamis (22/12).

Yanto pun mendesak, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) untuk turun melakukan pemeriksaan di tiga pekerjaan tersebut, sebab proyek yang baru saja dikerjakan sudah mulai rusak dan yang hanya ditambal atau tidak diperbaiki secara keseluruhan.

Lebih lanjut, Yanto pun meminta agar Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) masuk untuk memeriksa tiga proyek yang dikerjakan kontraktor ini.  “Patut diduga adanya unsur kesengajaan dari oknum-oknum kontraktor. Kami minta segera diusut agar jelas penyebabnya,” tandasnya.

Rep: KM Bekasi

Editor: Red1

Advertisement
Komentar Facebook

1 Comment

  1. Pak yanto ini telat kali… Sudah 2 tahun belakangan hal ini terjadi… Terlihat dengan jelas bahwa pengerjaan dan material yang digunakan seperti asal-asalan. (Pasar Jejalen s/d percabangan jalan sebelum tol)

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: