PD Pasar Tohaga Bogor Akan Jadikan Pasar Leuwisadeng Sebagai Pasar Tematik

BOGOR (KM) – Direktur Umum PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor Dadun Abdul Rojak menjelaskan akan membuat Pasar Leuwisadeng menjadi Pasar Tematik (pasar rakyat yang akan memperdagangkan produk-produk UMKM unggulan daerah setempat). Pasar ini berada di ruas Jalan Paku- Sadeng, Kampung Kosol, RT.07/04, Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor
“Kita sih Tohaga berupaya untuk masyarakat mau mengisi kembali Pasar Leuwisadeng, hari ini kita coba sedang berkoordinasi dengan komunitas pedagang burung dan komunitas lainnya untuk diundang untuk disurvei kembali namun sampai saat ini komunitas tersebut belum memberikan jawaban dan pasar ini akan kita jadikan program tematik itu,” jelas Dadun Abdul Rojak, Jumat (4/11).
Ia menuturkan kapasitas PD Pasar Tohaga saat ini hanya sebagai pengelola setelah Pasar Leuwisadeng yang terbengkalai kurang lebih 5 tahun, hanya bisa menawarkan kepada masyarakat untuk kembali berjualan.
“Kapasitas kita hanya mengelola karena diserahterimakan ke PD Tohaga, ketika pembangunannya tidak mempunyai peran sedikitpun, hanya Dinas Perdagangan dan Perindustrian yang berkewenang. Pihak kami hanya menawarkan kepada masyarakat apakah mau atau tidaknya, kan kita tidak bisa memaksa mereka ya untuk kembali berjualan,” tutur Dadun Abdul Rojak.
Namun, ketika disinggung mengenai permaianan dibalik berdirinya Pasar Leuwisadeng, Dadun Abdul Rojak membantah bahwa saat pembangunan dirinya tidak ada di PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor.
“Saya tidak tau kalau hal ini ada ‘permainan’ karena saat pembangunan pada tahun 2017 – 2018 saya tidak ada di PD Pasar Tohaga Kabupaten Bogor. Karena saya masuk sebagai Direktur Umum pada tahun 2012 – 2015, masuk lagi 2019 – sampai sekarang,” bantah Dadun Abdul Rojak.
Sementara itu, Dadun Abdul Rojak menegaskan kesalahan berdirinya Pasar Leuwisadeng adalah di tahap perencanaan kurang matang yang akhirnya terbengkalai hingga saat ini.
“Hampir semua pembangunan di Kita (Kabupaten Bogor) itu perencanaannya selalu tidak matang, lihat saja Pasar Leuwisadeng, terminal Leuwiliang, terminal Leuwisadeng, Jasinga, semuanya terbengkalai, artinya kalau hanya fungsinya seperti hari ini (Pasar Leuwisadeng) kajian awalnya itu tidak tuntas akhirnya ketika dibangun dan jadi ya fungsinya tidak menjadi maksimal dan terbengkalai,” tegasnya.
Ia memberikan catatan kepada Pemerintah Daerah, Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Bogor untuk membangun pasar itu tidak harus berupa kajian saja akan tetapi harus ada embrio cikal bakalnya.
“Pasar itu kan memang kalau tidak ada embrionya sulit juga, tidak sesederhana gitu, nah itu juga harus dicatat bahwa untuk membangun pasar itu tidak sederhana kajiannya. Bukan hanya tempat stategisnya sebuah tempat apalagi geografis, tetapi juga dari sisi embrionya,” cetusnya.
Bahkan, saat proses perencanaan harus dilibatkan orang-orang berkepentingan seperti para pedagang sebagai pelaku pasar untuk memberikan masukan.
“Dan pada Proses perencanaan libatkan orang-orang yang berkepentingan, selain PD Pasar Tohaga sebagai Pengelola Pasar, BUMD yang bergerak di bidang pasar seharusnya diudang juga komunitas-komunitas pedagang untuk meminta masukkan karena mereka adalah pelaku Pasar,” katanya.
Sampai saat ini, PD Pasar Tohaga masih menunggu undangan resmi dari DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten Bogor untuk membahas secara resmi Pasar Leuwisadeng.
“Sampai saat ini kita masih menunggu ya undangan resmi dari DPRD Kabupaten Bogor membahas Pasar Leuwisadeng untuk diaktifkan karena bangunannya sudah ada dan harus digunakan karena pembangunan pasar ini menggunakan uang rakyat,” pungkasnya.
Reporter: HSMY
Editor: Red1
Leave a comment