Perkuat Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, IKA UT Bogor Gelar Diskusi Kebangsaan

BOGOR (KM) – Ikatan Alumni Universitas Terbuka (IKA UT) wilayah Bogor mengadakan diskusi kebangsaan yang berjudul “Festival Mahasiswa”, bertempat di Pasar Kebon Kembang Blok F, Minggu (4/9).

Dalam sambutannya, Ketua IKA UT Wilayah Bogor, A. Haris Maraden mengucapkan apresiasi dan terimakasih kepada pemerintah Kota Bogor, khususnya Wakil Walikota Bogor, beserta para tokoh yang telah mendukung acara.

Turut hadir dalam acara, Wakil Walikota Bogor, Dirut Perumda Pasar Pakuan Jaya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor dan juga pengurus KNPI Kota bogor.

“Peran serta pemerintah daerah dan BUMD sangat penting dalam melakukan kolaborasi kegiatan, sebab sejak dini mahasiswa sudah dikenalkan dengan dunia praktis dan diharap turut serta berpartisipasi dalam membantu pemerintah daerah dalam pembangunan daerah,” ujar Haris.

Diskusi kebangsaan tersebut menghadirkan 2 pemateri, yaitu Asep Wahyuwijaya selaku anggota DPRD Jabar, dan Kolonel Dr. Yudho sebagai Dosen UNHAN sekaligus Wakil Ketua IKA UT Pusat.

Dalam diskusi tersebut, diambil kesimpulan bahwa batas-batas teritorial bangsa sudah dapat dilintasi melalui mekanisme teknologi informasi dan komunikasi yang berdampak pada masuknya pengaruh budaya luar. Oleh sebab itu perlu adanya filter dan penguatan budaya bangsa juga penguatan ideologi bangsa agar tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar yang negatif dan berpotensi merusak tata nilai bangsa.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan upaya dan kesadaran bersama agar tidak ada lagi narasi-narasi yang dapat memecah kesatuan berbangsa dan bernegara.

Diantara caranya yaitu agar setiap mahasiswa harus mampu menjadi intelektual yang mampu menelusuri nasab (sumber) informasi ataupun data, mampu memilah informasi valid atau tidak valid, lalu mampu menggunakan nalar dan akal sehat untuk memfilter informasi yang tidak akurat agar terhindar dari mengonsumsi atau menjadi korban dari berita/informasi hoax yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Reporter : Ki Medi Editor : Sudrajat