Kupas Kolom: Presiden Jokowi Diragukan Akan Seterusnya Menolak Tiga Periode

Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi

Oleh Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi

Presiden Joko Widodo kembali menegaskan komitmennya untuk taat konstitusi terkait masa jabatan presiden hanya dua periode. Mungkin pernyataan penolakan Jokowi ini sangat menggembirakan publik. Untuk sekian kali, Jokowi menolak jabatan untuk tiga periode ini.

Tapi harus dicermati pula ketika Jokowi masih menjabat Gubernur DKI Jakarta, ia pernah menyatakan bahwa dibandingkan maju pada Pemilihan Presiden 2014, dia lebih memilih untuk mengurusi masalah Jakarta, khususnya banjir dan macet.

Tetapi, ternyata lidah tak pernah punya tulang. Pernyataan Jokowi tinggal pernyataan. Jokowi lupa atas pernyataannya sendiri dan ikut Pilpres.

Kalau begitu, pernyataan Jokowi tentang penolakan tiga periode jangan dipercaya begitu saja. Atau ditelan mentah-mentah sehingga yakin banget bahwa Jokowi tidak akan mau maju untuk tiga periode.

Advertisement

Yang jelas, penolakan Presiden Jokowi ini masih basa basi, belum serius. Atau bisa dikatakan masih “lamis”. Lain di bibir, lain di hati untuk menolak tiga periode jabatan presiden.

Kemudian, jika Presiden Jokowi ingin dianggap serius pernyataannya atas penolakan tiga periode, maka Jokowi harus memberikan sanksi kepada menteri-menteri yang bikin gaduh yang menebarkan wacana jabatan presiden 3 periode tersebut.

Dengan memberikan sanksi atau mencopot Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia maka pernyataan Jokowi akan menjadi sabda kebenaran dan Jokowi tulus hanya dengan dua periode saja untuk jabatan Presiden.

Advertisement
Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


%d bloggers like this: