Ternyata Papua Juga Punya Kopi Arabika Khas Yang Memiliki Citra Aroma Nikmat, Penikmat Kopi Jangan Sampai Ketinggalan!

PAPUA (KM) – Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua, dikaruniai hasil alam yang sangat berlimpah dan sangat khas, lantaran berada di ketinggian di atas 3.000 MDPL (meter di atas permukaan laut). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya hasil alam yang tersembunyi yaitu kopi jenis arabika dengan citra aroma nikmat yang tumbuh di kebun Kampung Muliagambut, Distrik Mulia.
Salah satu petani kopi yaitu Yatimus Wonda, mengaku memulai menanam bibit kopi jenis arabika yang didapatnya dari seorang misionaris asal Amerika Serikat pada tahun 1980. Hingga sampai saat ini, ia mengaku sudah mampu membudidayakan tanaman kopi di atas lahan seluas 1 hektare.
“Dulu ini saya mendapatkan dari misionaris yang masuk membawa bibit kopi arabika dari Amerika Serikat ke daerah saya sejak tahun 1980, dan awalnya bibit ini saya tanam di seberang sungai, kemudian baru saya bawa ke sini, dan sekarang saya sudah bisa menanam bibit kopi mulia sampai 1 hektare lahan,” ucap Yatimus Wonda kepada KM, Kamis siang 17/2.
“Sampai saat ini, saya masih menggunakan metode tradisional dalam menanam, memetik, menjemur sampai 5 hari, blender kopi dengan mesin seadanya, sampai mengemas per kilogram untuk saya jual,” jelas Yatimus Wonda.
Ia menuturkan, saat ini penjualan kopi arabika Mulia sudah sampai ke DKI Jakarta, selain di Timika dan Nabire di Papua.
“Untuk saat ini penjualan kopi sudah sampai di DKI Jakarta, sampai orang Jakarta pesan ke saya, nanti sekitar 20-30 kilogram kita kirim. Pesan sama saya, dari Timika, Nabire papua juga sering minta pesanan kopi ini ke saya lalu saya kirim lewat pos dan lain-lain,” ungkap Yatimus.
“Harga per kilogramnya ini adalah karena kemarin kita pameran ke Jakarta Timur itu saya jual Rp300.000 per kilogram, dan kalau beli di sini kita jual Rp200.000 per kilogram,” terangnya.
Yatimus juga mengatakan jika Bupati Puncak Jaya,Yuni Wonda, beserta Dinas Pertanian dan Peternakan sering berkunjung ke kebun budidaya kopi.
“Kemarin-kemarin Bupati sering datang kesini, sekarang sudah tidak kesini lagi, bahkan ada dari Dinas Pertanian dan Peternakan sering ke sini, untuk kontrol-kontrol kebun,” kata Yatimus.
“Harapan saya bisa mengolah kopi ini selamanya, sampai saya tua hingga anak saya bisa meneruskan, untuk bisa menanam kopi, petik kopi sampai diminum dan saya sangat berharap kepada Bupati Puncak Jaya dan Dinas Peternakan dan Perikanan bisa membantu kebun kopi arabika Mulia ini menjadi objek wisata bagi masyarakat lokal dan wsiawatawan, dengan tersedianya gudang, alat blender kopi yang memadai, hingga bisa Kopi Arabika Mulia ini menjadi oleh-oleh khas Mulia,” pungkas Yatimus Wonda.
Reporter : HSMY
Editor : Sudrajat
Leave a comment