Situs Bendungan Lama Pamarayan Dipugar, Dikembalikan ke Struktur Bangunan Awal

Situs Bendungan Lama Pamarayan, Serang, Banten

SERANG (KM) – Cagar budaya adalah warisan budaya yang bersifat kebendaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya dan kawasan cagar budaya, di darat maupun di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pendidikan, ilmu agama dan atau kebudayaan.

Bendungan Lama Pamarayan yang pernah disinggahi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1954 ini adalah salah satu situs cagar budaya peninggalan zaman kolonial Hindia Belanda yang dibangun pada tahun 1905 selesai pada tahun 1914.

Wakil Ketua Kelompok Cagar Budaya Wisata (Pokdarwis) Desa Pamarayan Usep mengatakan pihak terkait harus fokus dan perhatikan anggaran perawatan, pemeliharaan cagar budaya.

“Disporapar dan Kemdikbud Provinsi Banten maupun Kabupaten Serang yang terkait dalam hal ini, harus fokus dan perhatikan anggaran perawatan, pemeliharaan cagar budaya yang ada di Desa Pamarayan, supaya bangunan situs cagar budaya ini terlindungi, terawat, tidak rusak dan rapuh,” ungkap Usep pada Kupasmerdeka.com pada Sabtu 12/6.

Usep mengatakan, masyarakat pun harus ikut andil dalam melestarikan cagar budaya ini

“Alhamdulillah pengajuan dari Pokdarwis direspon oleh Disporapar Kabupaten Serang dan diberikan anggaran untuk pemugaran bangunan.  Dan saya berharap agar situs cagar budaya ini teregister predikat cagar budaya nasional,” harapnya.

“Perlu diketahui, pejabat tinggi Pemerintah Kolonial Belanda ternyata mempunyai ide pembangunan bendungan ini sejak tahun 1876 dan direncanakan pada tahun 1901 untuk pembuatan daerah aliran sungai (DAS),” pungkasnya.

Reporter: Acun S

Editor: MSO

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*