BUMDes Cirangkong Cijambe Vakum, Warga Pertanyakan Kemana Suntikan Dana Rp150 Juta dari Pemerintah Pusat

Warung Masyarakat (Warmas) yang dimiliki oleh BUMDes Jaya Aulia, Desa Cirangkong, Cijambe, Subang (dok. KM)
Warung Masyarakat (Warmas) yang dimiliki oleh BUMDes Jaya Aulia, Desa Cirangkong, Cijambe, Subang (dok. KM)

SUBANG (KM) – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) seyogyanya bertindak sebagai badan usaha yang berpihak kepada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial atau kebutuhan masyarakat. Ianya juga sebagai lembaga komersial yang bertujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumber daya lokal (barang dan jasa) ke pasar. Dalam menjalankan usahanya, prinsip efesiensi dan efektifitas harus selalu ditekankan.

Namun, lain halnya dengan BUMDes Jaya Aulia di Desa Cirangkong, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang, yang sudah beberapa bulan ke belakang ini tidak ada aktivitas sama sekali.

Seperti yang diutarakan warga setempat yang enggan menyebutkan namanya kepada KM, “Yang saya tahu mengenai BUMDesa Jaya Aulia dulunya bergerak di bidang penanaman pohon katuk dan warung masyarakat (warmas), namun sudah beberapa bulan ke belakang sudah tidak ada aktifitas lagi atau tutup,” terangnya.

“Saya juga merasa heran kenapa bisa tutup, kayaknya bangkrut BUMDes nya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Asep Sutia mengatakan bahwa awal pembentukan BUMDes itu pada tahun 2017 di masa sebelum dirinya menjabat Kepala Desa.

“Pada saat itu kepala desanya dijabat Pak Wahyudin, dan diberi nama BUMDes Jaya Aulia,” terang Asep Sutia kepada KM kemarin 4/6.

Asep menerangkan, ketika dirinya terpilih sebagai Kades Cirangkong pada tahun 2019, BUMdes mendapatkan bantuan pemerintah pusat dari anggaran Dana Desa (DD) sebesar Rp100.000.000, dan dari Kementerian Desa (Kemendes) Rp50.000.000.

Namun, ia merasa kecewa kepada pengurus, pasalnya BUMDes tidak berjalan sebagaimana mestinya rencana kegiatan sejak awal, menurutnya.

“Untuk sementara BUMDes dibekukan dulu kegiatannya,” tegas Asep.

“Karena beberapa bulan ini tidak ada kegiatan. Untuk menyelesaikan permasalahan ini, sudah berkali-kali memanggil pengurus BUMdes, namun tidak pernah datang,” lanjutnya.

“Sudah tiga kali saya kirim surat kepada Ketua (BUMdes), namun tidak pernah menghiraukan panggilan itu,” katanya.

“Padahal kami (Pemdes), memanggil itu mau mengklarifikasi sampai sejauh mana permasalahaannya. Sebenarnya masyarakat pun banyak yang menanyakan permasalahan ini, tapi kami tidak bisa menjelaskan lebih jauh,” terangnya.

Rencana Kades, pihaknya akan segera memanggil Ketua BUMdes. “Saya akan panggil lagil untuk menyelesaikan permasalahan ini,” tegasnya.

Reporter: Sunardi
Editor: HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*