Proyek Obyek Wisata Tiang Bendera Rote Ndao Dinilai Tidak Transparan
ROTE NDAO, NTT (KM) – Proses pengerjaan proyek di objek wisata Tiang Bendera di Desa Baadale, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rote Ndao, menimbulkan tanda tanya. Pasalnya, proyek pembangunan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) tahun anggaran 2018 sebesar Rp1,4 miliar lebih itu terkesan ditutup-tutupi.
Hal itu terungkap saat ketiga staf Badan Pemeriksaan Keuangan Republik (BPK) perwakilan Nusa Tenggara Timur (NTT) terkesan menghindar ketika ditemui di objek pariwisata Tiang Bendera.
Berdasarkan pantauan media, saat pengukuran volume pekerjaan fisik pembangunan tembok Tiang Bendera, petugas dari BPK lebih mempercayakan kepada pihak kontraktor dan Dinas Pariwisata Rote, ketimbang melakukan pengukuran sendiri.
“Kami khawatir, bila petugas BPK hanya menerima laporan dari kontraktor saja tanpa mengetahui secara persis berapa volumenya. Kenapa sih tidak diukur sendiri saja. Toh kehadiran petugas BPK ke Rote juga dibiayai negara. Seharusnya bekerja profesional,†ujar Paulus, salah seorang warga saat dimintai pendapatnya terkait dengan proyek di obyek wisata Tiang Bendera, Minggu 17/2.
Sementara itu salah satu petugas BPK menyebut bahwa pihaknya saat ini belum bisa memberikan keterangan resmi terkait hasil pemeriksaan.
“Ini pemeriksaan pendahuluan, karena laporan keuangan pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao belum selesai, jadi tidak bisa diekspos. Nanti setelah LHP, baru kami dapat memberikan keterangan kepada media,†jelas Irwan, salah seorang petugas BPK di lokasi proyek.
Seperti diketahui, kegiatan fisik yang berpusat dari DAK ini meliputi pembangunan pembuatan panggung kesenian, pembuatan ruang ganti/toilet, pembuatan gazebo, pembuatan gapura atau papan nama indentitas, pemasangan lampu taman, pembuatan jalur pejalan kaki, kios cindera mata/kuliner dan pekerjaan pagar tembok.
Reporter: Dance Henukh
Editor: HJA
Leave a comment