“Komunitas Rampagoe” Desak Pemerintah Aceh Tingkatkan Upaya Cegah LGBT
ACEH UTARA (KM) – Terkait isu LGBT yang sedang hangat diperbincangkankan di bumi Aceh Serambi Mekah ini, Komunitas Gerakan Mandiri Pemuda Nanggroe (Rampagoe), Minggu (24/12/2017), melakukan pertemuan antara pengurus komunitas itu. Di acara tersebut mereka membahas tentang bahaya Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
“Pentingnya membahas LGBT karena masalah yang satu ini sedang menjadi isu hangat di kalangan publik, apalagi di Nanggroe Aceh, daerah yang Syariat Islam,” katanya kepada KM.
“Semua anggota komunitas Rampagoe yang tersebar di beberapa kabupaten dan kota di Propinsi Aceh, selama ini turut berperan aktif dalam mengkampanyekan bahaya LGBT,” kata Irwansyah pengurus komunitas Rampagoe.
Irwansyah juga meminta Pemerintah Aceh agar segera menyelesaikan masalah LGBT, “masalah tersebut harus cepat diselesaikan, karena kegiatan yang dilakukan LGBT tidak seharusnya ada di Aceh,” kata mantan wakil presiden mahasiswa Universitas Syiah Kuala itu.
Sementara itu menurut Tengku Rangkang Dayah Mudi Mesra, Abie Yose, yang hadir dalam pertemuan itu juga mengatakan hal yang sama. Ia menjelaskan, bahwa dalam Agama Islam, “LGBT dan kegiatannya jelas-jelas diharamkan dan dilaknat oleh Allah SWT, karena sering melakukan sodomi sesama lawan jenis.”
“Tentu dalam agama Islam ketika mengharamkan suatu perbuatan, maka jelas akan mendapat mudharatnya yang besar, untuk itu Abie Yoese mengajak kepada semua pihak agar tetap menjaga dan merawat Syariat Islam di bumi serambi Mekah ini,” katanya
Ia juga berharap kepada semua kalangan, baik masyarakat, lembaga dan pemerintah dapat berperan aktif dalam meminimalisir adanya LGBT dan semua aktifitasnya Aceh.
Dalam pertemuan tersebut, agenda juga membahas tentang motivasi anak muda untuk berwirausaha, meski dengan modal kecil, supaya bisa membangun lapangan kerja.
Namun karena isu LGBT di Aceh sedang menghangat, maka perbicangan mereka mengarah ke isu tersebut yang sedang menghangat di kalangan publik di Aceh tersebut.
Reporter: Ibrahim/HR
Editor: HJA
Leave a comment