Buntut Pembakaran Bendera, Pemerintah dan Muspika Tamansari Tutup Ponpes Ibnu Mas’ud

Aparat kepolisian bersenjata lengkap berjaga di luar Ponpes Ibnu Mas'ud, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kamis 17/8 (dok. KM)
Aparat kepolisian bersenjata lengkap berjaga di luar Ponpes Ibnu Mas'ud, Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kamis 17/8 (dok. KM)

BOGOR (KM) – Ratusan warga Desa Sukajaya, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, menyerbu Yayasan Pondok pesantren Ibnu Masud di Kampung Jami, Desa Sukajaya. Warga marah karena umbul-umbul merah putih yang berada tepat di depan bangunan pondok pesantren (ponpes) itu dibakar. Peristiwa pembakaran umbul-umbul merah putih tersebut terjadi pada Rabu (16/08/2017) malam.

Menurut seorang warga, Dahlan (34), awalnya warga yang tengah mempersiapkan peringatan HUT ke-72 RI mendengar ada peristiwa pembakaran umbul-umbul merah putih di depan pagar ponpes.

“Kami lagi siap-siap untuk lomba 17-an, dengar ada pembakaran. Spontan warga berkumpul lalu mendatangi ponpes. Kami ingin pihak ponpes bertanggung jawab atas perbuatannya,” katanya saat ditemui dilokasi pada Kamis (17/08/2017).

Ia menambahkan, warga yang marah berdatangan dari Kampung Jami dan Kampung Nambo di Desa Sukajaya. Tidak lama, puluhan polisi tiba di lokasi dan melakukan penyekatan.

“Warga akhirnya tidak bisa masuk ponpres karena ditahan polisi. Warga pun menunggu di depan ponpes hingga hari ini (Kamis 17/8),” imbuhnya.

Kepala Desa Sukajaya, Wahyu menegaskan, sesaat setelah mendapat informasi pembakaran umbul-umbul merah putih dirinya langsung mendatangi lokasi kejadian agar tidak terjadi kemarahan warga. Setelah melakukan dialog antara pihak Pondok Pesantren dengan perwakilan warga, pemerintah desa se-Kecamatan Tamansari serta unsur Muspika akhirnya diambil kesepakatan bahwa aktivitas Ponpes akan dihentikan dan seluruh penghuninya akan meninggalkan ponpes.

“Benar sudah terjadi pembakaran oleh dua orang pelaku yang diduga penghuni ponpes, karena setelah melakukan aksi pembakaran yang diketahui warga pelaku langsung masuk kedalam ponpes,” kata Kades.

Sementara itu, Jumadi, pemimpin Ponpes Ibnu Mas’ud enggan berkomentar saat dimintai keterangan sejumlah awak media serta hanya menundukan kepala seraya meninggalkan ruangan tempat dilakukan mediasi. Pantauan di lokasi, ratusan aparat kepolisian bersenjata lengkap terus bersiaga disekitar lokasi kejadian untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Reporter: M. Egy
Editor: HJA

Komentar Facebook

1 Comment

  1. Semoga para santri bisa pindah ke tempat lain yang lebih nyaman dan lingkungan yg lebih cocok

Leave a comment

Your email address will not be published.


*