Erdogan: “Tuntutan Arab Saudi cs Terhadap Qatar Langgar Hukum Internasional”

(KM) – Krisis politik antara negara-negara Kerajaan di Teluk Persia mencapai babak baru dengan penegasan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, atas keberpihakannya kepada Qatar, yang kini tengah menghadapi blokade dari sejumlah negara tetangganya, terutama Arab Saudi, atas tudingan mendukung kelompok-kelompok teroris.
Usai Salat Idul Fitri di Istanbul, Erdogan menegaskan kepada media bahwa tuntutan yang diajukan oleh negara-negara Arab terhadap Qatar “melanggar hukum internasional”.
Menurutnya, ultimatum yang dijatuhkan atas kerajaan kaya gas alam itu merupakan “serangan terhadap kedaulatan” Qatar.
Kanal berita Turki, Anadolu, melaporkan bahwa Erdogan menjanjikan “dukungan tak bersyarat” kepada Doha untuk menghadapi sanksi-sanksi yang dijatuhkan atasnya oleh Arab Saudi, Bahrain, Mesir dan Uni Emirat Arab.
Sebelumnya, Presiden Turki itu juga mengatakan bahwa pemerintahannya tidak ada niat untuk menutup pangkalan militernya di Qatar, yang merupakan salah satu daripada tuntutan Arab Saudi cs.
Diantara tuntutan lainnya dalam ultimatum yang disodorkan oleh Arab Saudi cs pada Jumat 23/6 lalu adalah pembreidelan jaringan televisi Al-Jazeera, pemberhentian kerjasama dengan Iran, pemutusan hubungan dengan kelompok Ikhwanul Muslimin dan kelompok Islamis lainnya, dan tunduk kepada pemeriksaan rutin berkala oleh aliansi pimpinan Arab Saudi itu. Mereka memberikan Qatar 10 hari untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Adapun usai menerima ultimatum tersebut, pihak pemerintah Qatar mengecamnya dan mengatakan bahwa tuntutan-tuntutan mereka itu “tidak wajar” dan “tidak realistis” dan melanggar kedaulatannya.
Sementara itu, Erdogan mengatakan bahwa tuntutan untuk menutup pangkalan militer Turki, yang dibuka di Qatar pada tahun 2014 lalu, merupakan sebuah “penghinaan” terhadap Turki.
“Walaupun mereka masih belum [mengabarkan] kembali kepada kami tentang hal ini, meminta Turki untuk menarik pasukannya [dari Qatar] adalah penghinaan terhadap Turki,” ujarnya.
Sebelumnya, pihak Turki telah mengirimkan makanan dan pasukan dengan kendaraan berperisai untuk mendukung Qatar di tengah pertikaian politik itu, namun kemudian melunak dan mendorong negara-negara Arab itu agar memperbaiki hubungan antara mereka setelah kerajaan-kerajaan Teluk itu mengungkapkan kekhawatiran mereka atas tindakan tersebut.
“Kami tidak ingin bersitegang dengan negara Teluk manapun. Kami juga tidak ingin mereka saling berselisih antara satu dengan lainnya. Ini adalah sikap kami terhadap krisis ini sejak awal,” jelas jubir Erdogan, Ibrahim Kalin, Kamis lalu.
Reporter: HJA/RT
Leave a comment