“Tari Nganyoa” dari Kerinci Warnai Gebyar Wisata Budaya Nusantara 2017

JAKARTA (KM) - Dengan menyandang predikat penyelenggara pameran dan atraksi seni budaya terbesar dan terlengkap di tanah air, wajar jika event Gebyar Wisata Nusantara Expo 2017 di Jakarta Convention Center 11 – 14 Mei 2017 menjadi incaran banyak pihak, baik pembeli, pengelola tempat hiburan, maupun para artis dari seluruh penjuru tanah air. 500 destinasi Indonesia dipamerkan, diikuti 125 peserta yang terdiri dari Dinas Pariwisata beberapa provinsi, kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Tak ketinggalan pula para pengelola tempat wisata, hotel, dan biro perjalanan ikut mewarnai GWBN 2017 ini, menjajakan destinasi keren di Indonesia dari keindahan alam, adventure, bahari, hingga keindahan panorama underwater.
Bahkan fashion show kelas dunia, yang tampil dengan goresan street karnaval a la Rio de Janeiro, juga bisa disaksikan di sini. Tak tanggung-tanggung, Jember Fashion Carnival (JFC) ikut diboyong. Ada juga festival tari daerah, festival tari siswa tingkat SD, dan lomba mewarnai. Sangat seru!
Sebagai Branding Pariwisata Provinsi Jambi, Kerinci kembali didaulat untuk menunjukkan seni budaya daerahnya yang cantik, unik, dan atraktif, dengan menampilkan sebuah karya tari garapan baru berakar dari tarian tradisional masyarakat Kota Sungai Penuh dengan judul “Tari Nganyoa” (menganyam tikar).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Sungai Penuh, Zulwachdi, menyampaikan kepada KM bahwa ada peningkatan baik dalam kualitas sajian seni budaya yang ditampilkan maupun kunjungan turis baik domestik maupun mancanegara ke Kota Sungai Penuh.

Kadisbudpar Kota Sungai Penuh, Jambi, Zulwachdi, saat memberikan keterangan kepada KM (dok. KM)
“Sejak terjadinya pemekaran wilayah pada tahun 2008 dan Kota Sungai Penuh yang sebelumnya merupakan bagian dari Kabupaten Kerinci, sekarang sudah menunjukkan perkembangan yang signifikan, terlebih lagi dengan ditetapkannya Kerinci sebagai Branding Pariwisata Provinsi Jambi oleh Kemenpar. Secara khusus, dibidang kepariwisataan ini, dalam 2 tahun terakhir kita sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi baik di tingkat daerah, hingga di tingkat nasional,†ujar Zulwachdi.
Zulwachdi mengungkapkan, untuk meningkatkan kunjungan turis ke Kota Sungai Penuh, pihaknya menaruh harapan yang besar kepada para seniman lokal, dengan memberdayakan potensi sanggar seni baik yang baru terbentuk, dan menggairahkan sanggar-sanggar seni yang sudah ada.
“Yang saat ini kita lakukan adalah dengan mendirikan maupun menghidupkan kembali beberapa sanggar seni sebagai ujung tombak promosi seni budaya kita yang bisa menjangkau wilayah pedesaan hingga mancanegara. Ini sangat penting artinya, mengingat kesenian atau seni budaya dari daerah kita ini memang sudah menjadi incaran bagi turis untuk bisa melihatnya secara langsung di daerah asalnya, jadi promosi kita keluar dengan membawa serta sanggar seni budaya ini keluar juga untuk menarik minat para turis maupun investor untuk berkunjung ke Sungai Penuh. Selain itu, kita juga telah melakukan upaya pelatihan kepada para pemandu wisata, resepsionis dan juga kepada pengelola ekonomi kreatif yang ada di wilayah kota Sungai Penuh,†katanya.
“Sengaja kita rancang dari awal agar Kota Sungai Penuh bisa ikut dalam event ini (GWBN), karena kita tau, Gebyar Wisata Budaya Nusantara ini adalah sebuah event besar yang patut menjadi perhatian bagi semua pelaku wisata di tanah air, ini pamerannya sangat besar, pesertanya pun sangat ramai. Bukan sekedar ajang beradu gengsi dalam kompetisi, tapi dari sini kita juga bisa banyak belajar untuk perkembangan dan pengelolaan usaha kepariwisataan dan seni budaya di Kota Sungai Penuh,†pungkas Zulwachdi bersemangat.
Dan memang upaya tersebut kali ini berbuah manis. Sore ini 14/5, tim kesenian kota Sungai Penuh berhasil meraih Juara 2 pada Festival Tari di Gebyar Wisata Budaya Nusantara Expo 2017.
Reporter : Indah
Kameramen : Asnawi
Editor : Deny/HJA
Leave a comment