Walikota Banjar Pimpin Langsung Kontingen Jawa Barat dalam Parade Budaya Nusantara TMII

Walikota Banjar, Ade Uu Sukaesiah menaiki "Manuk Janur", garuda raksasa yang terbuat dari janur, pada Parade Budaya Nusantara TMII, Senin 17/4 (dok. KM)

Walikota Banjar Ade Uu Sukaesiah pada acara Parade Budaya Nusantara, TMII, Jakarta 17/4 (dok. KM)

JAKARTA (KM) – Berdiri diatas Rajawali raksasa seperti cerita-cerita legenda, Walikota Banjar, Jawa Barat, Ade Uu Sukaesiah, memimpin Laskar Garuda “Manuk Janur”, rajawali raksasa yang terbuat dari janur atau daun kelapa yang masih muda.

Saat diwawancara oleh KM, Ade Uu Sukaesiah menguraikan panjang lebar tentang keterlibatannya sebagai satu-satunya Kepala Daerah yang turun langsung dalam perhelatan akbar tersebut memimpin kontingen Parade Budaya Nusantara Taman Mini Indonesia Indah Jakarta 2017 atas nama Provinsi Jawa Barat.

“Memberi semangat dan saya juga suka bisa bersama-sama para pengrajin seni, dan juga berharap ini bisa  menjadi motivasi kepada semua anggota tim khususnya kepada para pelestari budaya, bahwa kesuksesan itu perlu perjuangan,” jelasnya.

 

“Mudah-mudahan ini bisa masuk nominasi juga. Terserah saja mau dapat nomor berapa, yang terpenting kita sangat menghargai kerja keras dari semua pihak yang sudah ikut berperan, berjuang dan mendukung kegiatan kita ini, mengabdi untuk tanah air, untuk kota Banjar, untuk Provinsi  Jawa Barat. Hadir bersama saya ada para pengrajin dari RT-RW, Karang Taruna, dan para seniman juga, ini semua menjadi kolaborasi yang bagus dalam sebuah karya seni yang bernama Manuk Janur,” tambahnya.

Menutup wawancara, Walikota Banjar itu menyatakan bahwa keseriusannya dalam kegiatan ini tak lain agar bisa mengangkat nama kota Banjar, Jawa Barat, yang baru berusia 14 tahun, di kancah nasional.

“Juara bukan tujuan, tapi setidaknya ini akan menjadi motivasi bahwa Desa juga bisa berkarya,” katanya.

Sementara itu, Hendi, sang maestro yang kesehariannya staf di Dinas, yang telah menyulap janur menjadi rajawali raksasa itu mengatakan, “Pada awalnya cerita ini berasal dari acara kesenian turun mandi, misalnya untuk hajatan sunatan. Itu yang disunat dibawa jalan keliling dengan menggunakan manuk janur.  Nah, konsep ini saya gunakan dengan tema hajat bumi. Sama dengan kata Manuk yang terbang tinggi, sedangkan Janur ini perlambang kegembiraan.
Ini sudah pernah dibawa ke Manju-Bandung, kemudian Garut dan ini yang ketiga di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta,” tutupnya.

Reporter : Deny
Editor : Budi/HJA

Komentar Facebook

Leave a comment

Your email address will not be published.


*


KUPAS MERDEKA
Privacy Overview

This website uses cookies so that we can provide you with the best user experience possible. Cookie information is stored in your browser and performs functions such as recognising you when you return to our website and helping our team to understand which sections of the website you find most interesting and useful.